Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ANALIS mata uang Lukman Leong meramalkan nilai tukar (kurs) rupiah bisa menembus Rp17.000 per dolar Amerika Serikat (AS), jika Bank Indonesia (BI) tidak bisa melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Selama sepekan terakhir kurs rupiah anjlok. Mengutip data Bloomberg, posisi rupiah pada penutupan perdagangan hari Jumat (14/6) senilai Rp16.412 per dolar AS, melemah 0,87% secara harian dan turun 1,33% selama sepekan terakhir.
"Rupiah bisa melemah lebih jauh apabila BI tidak mengintervensi secara intensif. Kemungkinan itu ada (menembus) Rp17.000 per dolar AS," ungkap Lukman kepada Media Indonesia, Selasa (18/6).
Baca juga : Rupiah Melemah Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed
Dia menjelaskan penyebab utama anjloknya kurs rupiah disebabkan faktor eksternal yakni penguatan dolar AS terhadap semua mata uang pada umumnya. Pernyataan pejabat-pejabat bank sentral AS (The Fed) yang hawkish, terutama dari Kepala The Fed Jerome Powell dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) beberapa waktu lalu, mempengaruhi sentimen dolar AS.
"Sikap hawkish ini kembali diulangi oleh kepala The Fed Philadelpia Harker baru-baru ini yang mengatakan bahwa kemungkinan mereka akan menurunkan suku bunga sekali sebesar 25 basis points (bps) pada Desember ini," ujar Lukman.
Senada, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menuturkan dengan semakin menipisnya peluang The Fed menurunkan bunga acuan di tahun ini, yang mana diprediksi hanya satu kali, membuat tren bunga tinggi masih akan berlanjut.
Di sisi lain, ekonomi domestik yang semakin butuh pembiayaan dari utang untuk pembiayaan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), berdampak pada depresiasi nilai tukar rupiah.
"Jika curent account melanjutkan tren defisitnya maka rupiah kemungkinan masih bisa melemah," imbuhnya dihubungi secara terpisah. (Ins/P-5)
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7) pagi, rupiah tergelincir 17 poin atau 0,10% menjadi Rp16.317 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.300 per dolar AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7) ditutup merosot di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved