Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani menyoroti harga sejumlah bahan pangan yang selama ini masih mengalami kenaikan. Menurutnya, hal itu dapat menekan daya beli masyarakat dan membuat laju pertumbuhan ekonomi tersendat.
“Ini dalam situasi pasca Idul fitri dan menjelang Idul Adha pada Juni nanti. Dan ini tentu akan menyebabkan tekanan kepada daya beli masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers APBN di kantornya, Jakarta, Senin (27/5).
Hingga April 2024, tingkat inflasi umum tercatat 3,0%. Angka itu menurut Sri Mulyani masih relatif terkendali dan berada dalam rentang sasaran target. Namun berdasarkan komponennya, inflasi harga/pangan bergejolak (volatile price/food) tercatat di angka 9,6%.
Baca juga : Inflasi Pangan Bergejolak, Menkeu: Fokus Pemerintah Jaga Daya Beli
Kendati mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yang berada di angka 10,3%, perempuan yang karib disapa Ani tersebut menekankan kenaikan harga pangan akan berdampak signifikan pada masyarakat.
Beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan, di antaranya ialah bawang merah naik 29,9% dalam tahun berjalan (year to date/ytd), bawang putih naik 12,9% (ytd), telur ayam naik 8,1% (ytd), gula pasir naik 6,1% (ytd).
Kemudian daging ayam naik 6,5% (ytd), minyak goreng naik 5,4% (ytd), dan daging sapi naik 0,2% (ytd). Sementara hanya cabai rawit dan cabai merah yang mengalami penurunan harga, yakni masing-masing turun 43,6% (ytd) dan 18,2% (ytd).
Baca juga : Pengamat: Ramadan Dorong Daya Beli meski Harga Pangan Tinggi
Adapun harga beras tercatat mengalami kenaikan harga 2,6% (ytd). Sri Mulyani mengatakan, harga dari komoditas itu telah menunjukkan penurunan setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan. “Harga beras yang kemarin sempat menjadi sorotan sudah cenderung mengalami penurunan. Secara year to date kenaikannya 2,6%,” jelasnya.
“Ini adalah upaya pemerintah di satu sisi, bahwa mencoba menjaga daya beli dari sisi stabilitas harga, namun tekanan terhadap harga beberapa bahan makanan perlu kita waspadai. Ini tentu akan memengaruhi dari sisi konsumsi rumah tangga,” tambah Sri Mulyani.
Sementara itu tingkat inflasi inti tercatat dalam posisi yang terkelola dengan baik, yakni di angka 1,82%. Sedangkan tingkat inflasi harga diatur pemerintah (administered price) terjaga di level yang rendah, yakni 1,54%. (Mir/Z-7)
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Apabila Bapanas gagal meraih swasembada pangan dan tidak mampu menyediakan beras dengan harga terjangkau untuk masyarakat, lebih baik seluruh pejabat di Bapanas mundur.
KETAHANAN nasional harus dilandasi oleh kedaulatan pangan dan ketersediaan pangan yang tidak boleh bermasalah.
Menetapkan ketentuan mengenai informasi kandungan gula, garam, lemak, pesan Kesehatan, dan label gizi depan kemasan pada pangan olahan dan/atau pangan olahan siap saji.
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
Dengan inovasi benih, tidak ada alasan salah satu tanaman pangan tidak bisa ditanam di satu daerah karena kondisi geografisnya.
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
KETIMPANGAN Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia disoroti. Sebagai contoh, HDI Jakarta mencapai 82,46 dan Papua masih di angka 62,25.
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
PRESEIDEN terpilih, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa jabatannya yang akan datang.
Dengan durasi kerja tersisa tiga bulan, fokus pekerjaan Wameninves lebih kepada penyelesaian regulasi dan pelaksanaan kegiatan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved