Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ASOSIASI Industri Minuman Ringan (Asrim) mengungkapkan penjualan industri minuman ringan tumbuh 3,1% year-on-year (yoy) pada 2023. Ini didorong oleh permintaan produk air mineral dalam kemasan (AMDK).
Ketua Umum Asrim Triyono Prijosoesilo menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan minuman ringan masih stagnan. Ini disebabkan industri masih dalam proses pemulihan daya beli konsumen pascapandemi covid-19.
"Secara garis besar 2022-2023 ada pertumbuhan 3,1% kalau total, tetapi penyumbang utama dari pertumbuhan itu hanya AMDK. Kalau kita keluarkan AMDK, pertumbuhan industri -2,6%," ujar Triyono dalam di Jakarta pada Rabu (13/3).
Baca juga : Butuh 0,25% untuk Capai Target Pertumbuhan 5,3% di 2023
Hal tersebut, sambungnya, menjadi tantangan karena secara industri dengan mengandalkan satu kategori menandakan bahwa industri tersebut belum berkelanjutan. "Struktur industrinya masih belum kuat karena masih bergantung pada satu kategori. Idealnya kategori-kategori lain bisa tumbuh, nyatanya tidak. Ini menjadi tantangan bagi kami," papar dia.
Kemudian ia menegaskan bahwa penjualan industri minuman siap saji dari 2015-2022 selalu berada di angka yang stagnan, yakni 8 miliar liter per tahun. Namun pada masa covid-19 terjadi penurunan sampai 6,7 miliar liter per tahun.
"Yang mesti dilihat yaitu compunded annual growth rate (CAGR) industri 3 tahun terakhir dari 2022. Pertumbuhan pendapatan nol. Artinya, industri tidak ada pertumbuhan. Dan ini menjadi masukan bagi kita semua sebagai pelaku usaha industri minuman," imbuhnya.
Baca juga : Penjualan Ritel dan Harga Produsen AS Catat Penurunan di Oktober
Di sisi lain, dirinya menuturkan bahwa tantangan utama dalam pertumbuhan industri ini ada pada konsumsi rumah tangga yang masih melambat. Pada kuartal IV di 2023, misalnya, konsumsi hanya bergerak di angka 4,7% secara tahunan.
"Hal ini berimbas terhadap menurunnya daya beli masyarakat. Fokus konsumen tersita oleh kebutuhan primer," tegas dia.
Selain itu, masalah geopolitik yang berimbas pada biaya logistik dan supply chain, kemarau berkepanjangan, dan laju inflasi yang cukup tinggi juga menjadi tantangan bagi industri di tahun ini.
Namun, ia optimistis tahun ini menjadi kebangkitan industri kembali.
"Kami melihat 2024 kesempatan untuk rebound karena covid-19 sudah lewat dan orang-orang sudah bebas. Memang ada sedikit tantangan karena ada pilpres sehingga sedikit membuat kami berpikir ke depan bagaimana policy-nya," pungkasnya. (Z-2)
KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran
Kemenperin mengungkapkan bahwa indeks kepercayaan industri (IKI) pada Juli 2024 berada di angka 52,4. Hal tersebut menandakan IKI pada Juli 2024 ini melambat sebesar 0,10 poin
BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar konferensi pertamanya yang berfokus pada hilirisasi industri sebagai langkah menuju Indonesia Emas
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Situasi perekonomian dalam negeri masih terancam krisis perlu diperhatikan. Industri dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, seperti penutupan pabrik
INDONESIA memiliki potensi geotermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 24 gigawatt (GW). Namun hanya sekitar 10% dari kapasitas yang saat ini dimanfaatkan.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
PRESIDEN Joko Widodo melalui Kementerian Kesehatan memberikan lampu hijau kepada Kementerian Keuangan untuk mengenakan cukai atas pangan olahan, termasuk pangan olahan cepat saji.
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan alamnya, menawarkan berbagai kuliner lezat, termasuk minuman tradisional yang menggugah selera.
Supplier bahan baku minuman untuk industri HoReCa (Hotel, Restoran, Café) Health Today, mengumumkan inovasi terbaru dalam lini produk minuman
PEMERINTAH menyasar minuman berpemanis dalam kemasan sebagai objek cukai baru. Ini mencakup minuman yang mengandung gula, pemanis alami, hingga pemanis buatan.
Para peneliti menyarankan ibu hamil untuk menghindari minuman energi selama kehamilan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved