Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Sebanyak 4.000 unit akad kredit rumah dengan pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) berhasil dibukukan Vista Land Group sepanjang 2023. Angka merupakan terbanyak yang dicapai sebuah grup pengembang secara skala nasional.
Dengan prestasi ini, Vista Land pun diganjar sebagai ”The Best Group Subsidized Developer Achievement Awards 2023” atau group pengembang terbaik/terbesar (nasional) dalam memasarkan rumah subsidi versi Bank Tabungan Negara (BTN).
”Kesuksesan kami ini tentunya tidak lepas dari dukungan BTN yang saat ini banyak bertransformasi dan banyak membantu developer rumah subsidi dalam memberikan kemudahan-kemudahan dan business process yang makin cepat dan ringkas,” ungkap CEO Vista Land Group Alexander Tirta dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (26/2).
Baca juga : Dana Rumah Tapera Rp12 Triliun Siap Disalurkan
Ia mengatakan, pihaknya bangga dapat dikenal sebagai mitra strategis BTN yang memberi kontribusi terbesar menyalurkan pembiayaan FLPP untuk rumah subsidi. Sejak awal didirikan 17 tahun lalu, Vista Land memiliki misi secara konsisten berkontribusi dalam pemenuhan rumah harga terjangkau bagi kalangan MBR dan ke depan akan terus memperluas landbank guna menjamin ketersediaan unit rumah MBR.
Dia berharap, ke depan kerja sama dengan BTN makin baik dan saling menguntungkan, khususnya dalam mengurangi backlog perumahan di Indonesia yang masih tinggi. Sejak eksis tahun 2007 hingga sekarang, total rumah subsidi yang dibangun Vista Land Group mencapai lebih 50 ribu unit rumah.
”Awalnya kami memang berangkat dari pengembangan rumah subsidi, meski sekarang kami juga mengembangkan rumah komersial, namun kami tetap komit untuk berkontribusidi dalam penyediaan rumah harga terjangkau,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur VistaLand Group Esther Kristiany Hadi berharap, pemerintah khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Pertanahan Negara (BPN) akan memberikan banyak kemudahan dan percepatan terutama dalam aspek perijinan kepada pengembang rumah subsidi yang punya banyak keterbatasan, dibanding pengembang rumah komersial. Menurutnya, sektor properti merupakan tulang punggung dari industri nasional, sebab ada ratusan industri yang bergantung atas hidup matinya bisnis properti, terutama perumahan. Bagai lokomotif perekonomian, kalau bergerak bisnis properti bergerak, maka industri terkait juga akan tumbuh.
”Sejak awal berdiri, kami ingin berkontribusi terhadap program nasional untuk merumahkan lebih banyak rakyat di rumah dan lingkungan yang layak. Rumah subsidi maupun rumah komersial pada dasarnya sama-sama tempat tinggal dimana keluarga itu membangun kehidupan,” terang Esther.
Karena itu, lanjutnya, rumah yang ditinggali kualitas dan lingkungannya harus terbaik. Di samping itu kelengkapan fasilitas untuk kenyamanan penghuni juga harus dipenuhi, sehingga selama mereka dapat menempati di rumah itu dengan layak dan nyaman. Meski rumah subsidi, kalangan MBR punya hak yang sama seperti pembeli rumah komersial mendapatkan tempat tinggal yang terbaik.
Menurut Direktur Vistaland Group Djoko Sudjatmiko menjelaskan, saat ini Vistaland juga fokus pada kualitas rumah subsidi yang dibangun. Sehingga selain menjadi terbesar dlm jumlah juga ingin menjadi terbaik dlm segi design dan kualitas bangunannya.
Saat ini ada 26 proyek perumahan Vista Land Group yang tersebar di Jabodetabek, dengan target penjualan tahun ini, untuk rumah subsidi 5.000-an unit, dan 1000-an unit rumah komersial.
”Tahun ini pula, kami sedang mempersiapkan pengembangan 5 proyek baru, terdiri dari: 1 proyek di Kabupaten Bogor, 2 di Kabupaten Bekasi, dan 2 di Kabupaten Tangerang. Kami optimis target penjualan 6.000-an unit rumah subsidi dan komersial 2024 dapat tercapai. Apalagi melihat outlook perekonomian membaik pasca pemilu berlangsung damai,” pungkasnya. (Z-10)
pemerintah harus segera menambah kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 2024.
RSIJ Sukapura merupakan fasilitas kesehatan dengan kapasitas 185 bed, layanan IGD, rawat inap, rawat jalan, hemodialisis, dan bank darah.
Rumah subsidi disediakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
Pelaku usaha properti di Provinsi Aceh mendesak agar perbankan konvensional diizinkan kembali beroperasi di wilayah tersebut.
Sebanyak 497 unit rumah subsidi berkualitas dibangun di wilayah Soreng Bandung untuk membantu program satu juta rumah milik pemerintah.
KREDIT perumahan rakyat (KPR) subsidi tumbuh cukup tinggi di tahun ini. Namun, kuota KPR subsidi diprediksi akan segera habis di Agustus nanti.
BP Tapera menyelenggarakan evaluasi kinerja bank penyalur Pembiayaan Tapera Periode 1 dan FLPP Periode Q-2 Tahun 2024 pada 22-23 Juli 2024 di Jakarta.
Kepastian kuota tambahan FLPP juga berhubungan dengan kepercayaan publik terhadap program pemerintahan mendatang.
Fasilitas pembiayaan perumahan yang diberikan pemerintah bagi MBR rupanya sudah ada sejak lama misalnya FLPP, lalu apa bedanya dengan Tapera
Direktur Ekonomi Digital dari Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (Celios) Nailul Huda berpendapat bahwa kontribusi iuran Tapera mungkin belum cukup efektif dalam mengatasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved