Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DATA perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tanggal 15 - 19 Januari 2024 mayoritas ditutup pada zona positif. Peningkatan tertinggi dalam sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham, yaitu sebesar 9,22% menjadi Rp10,68 triliun dari Rp9,78 triliun pada sepekan yang lalu.
"Kenaikan diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian saham sebesar 8,57% selama sepekan, menjadi 18,25 miliar lembar saham dari 16,81 miliar lembar saham pada sepekan lalu," kata Pejabat Sementara Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahmad, Sabtu (20/1/2024).
Rata-rata frekuensi transaksi harian saham meningkat sebesar 1,68% menjadi 1.235.025 kali transaksi dari 1.214.622 kali transaksi pada sepekan lalu.
Baca juga : Jadi Saksi Kasus Korupsi, Mantan Panglima TNI Agus Suhartono Jelaskan Proses Akuisisi SBS
Kapitalisasi pasar sepekan ini juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,6% dari Rp11.420,46 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.352,54 triliun pada penutupan pekan ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini terkoreksi sebesar 0,19%, ditutup berada pada posisi 7.227,402 dari 7.241,138 pada penutupan pekan lalu. Investor asing pada Jumat (19/1/2024) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp402,57 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp6,32 triliun.
Baca juga : Laut Merah Buat Pasar Saham Dunia Memerah
Selama sepekan dalam periode 15 sampai dengan 19 Januari 2024, terdapat pencatatan surat berharga perpetual, sukuk ijarah berkelanjutan, saham, dan sukuk wakalah berkelanjutan.
Pencatatan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 mengawali pekan ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada Senin (15/1), PT Indonesia Infrastructure Finance telah berhasil melakukan penerbitan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 dengan nilai emisi sebesar Rp355.190.000.000.
Kemudian pada Rabu (17/1), Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo Tahap II Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Mora Telematika Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp279.630.000.000.
Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo Tahap II Tahun 2024 adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah).
Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk. PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) mulai mencatatkan saham perdananya di Papan Pengembangan BEI pada Kamis (18/1).
GRPH merupakan perusahaan ke-8 yang tercatat di BEI pada tahun 2024 dan bergerak pada sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan sub industri Hotel, Resor & Kapal Pesiar.
Menutup pekan ini, terdapat pencatatan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Medco Power Indonesia Tahap III Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Medco Power Indonesia (MEDP) pada Jumat (19/1) dengan nilai nominal Rp750.000.000.000.
Hasil pemeringkatan Pefindo untuk emisi ini adalah idA(sy)
(Single A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 6 emisi dari 5 emiten senilai Rp5,81 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 546 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp461,6 triliun dan USD32,362 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.726,74 triliun dan USD502,1 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai dengan 19 Januari 2024 telah tercatat 8 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp1,36 Triliun.
Hingga saat ini, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.
Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, yaitu sebanyak 2 perusahaan aset skala kecil, atau di bawah Rp50 miliar, lalu sebanyak 17 perusahaan aset skala menengah antar Rp50 miliar - Rp250 miliar, dan ada 6 perusahaan aset skala besar, di atas Rp250 miliar.
Sedangkan hingga saat ini, telah diterbitkan 7 emisi dari 6 penerbit Efek dalam bentuk surat utang dan/atau Sukuk (EBUS), dengan dana yang dihimpun sebesar Rp6,1 triliun.
Sampai dengan 19 Januari 2024 terdapat 8 emisi dari 6 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline yang sebanyak 1 perusahaan dari sektor Material Dasar, 2 perusahaan dari sektor Energi, dan 3 perusahaan dari sektor Keuangan.
"Kemudian untuk Right Issue, masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI, didominasi sektor Consumer Cyclicals, dan Keuangan," kata Nyoman. (Z-4)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved