Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Impor Beras Bentuk Kegagalan Pemerintah Wujudkan Swasembada

Widhoroso
19/1/2024 20:56
Impor Beras Bentuk Kegagalan Pemerintah Wujudkan Swasembada
Ilustrasi(ANTARA)

RENCANA pemerintah mengimpor 2 juta ton beras dari Vietnam dan Thailand mendapat sorotan. Rencana tersebut dinilai menjadi lambang kegagalan pemerintah dalam program swasembada pangan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Lingkungan Hidup Lusyani Suwandi. Dalam keterangannya Jumat (19/1), Lusyani mengungkapkan dirinya memang sudah memperkirakan akan ada impor beras ditahun 2024 ini dengan alasan El Nino 2023.

Kalau pun harus mengimpor beras, menurutnya tidak harus dalam jumlah sebesar itu.  Lusyani pun mengutip data Badan Pusat Statistik, bahwa sepanjang Januari hingga Desember 2023 Indonesia sudah mengimpor 3,06 juta ton beras.

"Jadi kalaupun harus impor sekarang, saya kira tidak 2 juta ton. Karena ini bulan politik, akan terkesan mencari rente buat pembiayaan kampanye," ujarnya.

Lusyani menegaskan, program swasembada pangan harus benar-benar menjadi prioritas pemerintah. "Karena kita tahu lahan negara kita besar dan banyak jumlah petaninya," tegasnya.

Seperti diberitakan, Indonesia berencana mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand. Impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP).

Berdasarkan data Kerangka Sample Area Badan Pusat Statistik, produksi beras nasional pada Januari dan Februari 2024 tercatat kurang dari kebutuhan masyarakat. Untuk menutupi kekurangan tersebut, pemerintah telah memutuskan kuota impor sebanyak 2 juta ton. (RO/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya