Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Chatib Basri Beri Usul Skema untuk Kembangkan Energi Hijau

M Ilham Ramadhan Avisena
13/12/2023 16:22
Chatib Basri Beri Usul Skema untuk Kembangkan Energi Hijau
PLTS di Pantai Cilacap, Jawa Tengah(MI)

Ekonom senior Chatib Basri menilai penting bagi Indonesia untuk melaksanakan pembangunan dengan memanfaatkan energi hijau. Menurutnya, itu dapat mendorong kemajuan ekonomi secara menyeluruh di masa mendatang.

Salah satu cara yang dianggap paling efektif untuk mengembangkan ekonomi hijau ialah melalui skema pajak. Pemerintah dapat mengenakan disinsentif pajak terhadap perusahaan atau industri yang menghasilkan, atau menggunakan energi kotor.

"Ada ruang bagi pemerintah untuk menerapkan Pigouvian Tax, mengurangi insentif, mengutip, atau bahkan menghilangkan insentif terhadap usaha yang menghasilkan energi kotor," ujar Chatib dalam peluncuran Indonesia Economic Prospects (IEP) bertajuk Climate Action for Development oleh Bank Dunia, Jakarta, Rabu (13/12).

Baca juga: PLN Gandeng Perusahaan Arab Saudi untuk Bangun 2 PLTS Terapung

Pigouvian Tax merupakan pajak yang dikenakan kepada suatu perusahaan oleh negara karena adanya efek negatif dari aktivitas perusahaan tersebut. Aktivitas tersebut tidak hanya terkait dengan hasil proses produksi, melainkan efek dari produk itu sendiri.

Penerapan Pigouvian Tax itu dinilai dapat menjadi pemantik bagi dunia usaha untuk menerapkan ekonomi yang lebih ramah lingkungan. Melalui skema itu pula dia meyakini aktivitas produksi di Tanah Air dapat berkelanjutan.

Sementara dari sisi belanja, lanjut Chatib, pemerintah harus berani dengan segera mengurangi subsidi terhadap energi fosil. Alih-alih menyubsidi energi tidak ramah lingkungan, alokasi subsidi itu dapat diletakkan pada energi hijau.

Baca juga: Peta Jalan Energi Hijau Kilang Cilacap Menuju Target Nol Emisi 2060

Penghapusan subsidi bahan bakar fosil juga dinilai bakal menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Sebab, kata Chatib, secara tidak langsung itu menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pencapaian penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.

"Jika pemerintah terus menyubsidi bahan bakar fosil sebesar 40 sen per dolar, akan sangat sulit untuk mengharapkan investasi masuk ke energi terbarukan. Jika kita ingin melakukan investasi ramah lingkungan, pemerintah harus mengurangi subsidi bahan bakar," kata mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014 itu. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya