Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UNTUK menggalang dana sebanyak Rp300 miliar, PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PM-HMETD) alias rights issue.
“Kami berencana melakukan rights issue pada tahun depan atau pada Januari 2024,” kata Direktur Utama AIMS, Calvin Lutvi, usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (19/10).
Calvin menegaskan, sejauh ini perseroan belum bisa menyebutkan, kisaran harga pelaksanaan rights issue maupun jumlah saham yang ditawarkan.
Baca juga: Tahun ini 40 Perusahaan Lakukan Right Issue di Pasar Modal
“Harga per saham belum bisa disampaikan, begitu juga jumlah saham belum bisa kami sampaikan,” paparnya.
Direktur AIMS, Pandu Andakara menyebutkan, saham yang akan ditawarkan dalam pelaksanaan rights issue sebanyak-banyaknya, sekitar 20%-30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Ia mengungkapkan, dana hasil rights issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk mendukung penguatan struktur permodalan AIMS, seiring adanya rencana perubahan bidang usaha.
Pada Semester I-2023, jumlah pendapatan AIMS tercatat Rp9,76 miliar, atau menurun 52,3%, dibanding Semester I-2022, dengan torehan Rp20,46 miliar.
Baca juga: Transaksi Right Issue SIG Capai 96,9%
Namun, selama enam bulan pertama tahun ini perseroan masih bisa membukukan bottom line positif, yakni Rp145,31 juta atau lebih rendah, dibanding periode yang sama di 2022, sebesar Rp2,49 miliar.
Pada neraca AIMS per 30 Juni 2023, total liabilitas berhasil ditekan hingga 75,24 persen, menjadi Rp3,4 miliar dari Rp13,73 miliar pada 31 Desember 2022.
Sedangkan, jumlah ekuitas hingga akhir Semester I-2023, yakni sebesar Rp15,73 miliar, atau lebih tinggi dibanding per akhir Desember 2022, senilai Rp15,58 miliar.
Terkait hasil RUPSLB hari ini, Pandu menyampaikan para pemegang saham telah menyetujui seluruh atau dua mata acara rapat, yakni perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, serta pemutakhiran data susunan pemegang saham AIMS.
Baca juga: PT Akbar Indo Makmur Stimec Siap Umumkan Perubahan Direksi dan Dewan Komisaris
Menurut Corporate Secretary AIMS, Anton Hidayat, perubahan susunan direksi dan dewan komisaris akan menjadi bagian penting perjalanan AIMS ke depan.
Hal ini sejalan dengan upaya perseroan dalam mendorong dan mencatatkan kinerja terbaik, yang diharapkan makin meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Sebelum ada keputusan RUPS-LB AIMS hari ini, Komisaris Utama dijabat oleh Paido Sahala Marulitua, sedangkan Megah Supratiwi menduduki posisi Komisaris. Sementara itu, Direktur Utama dijabat Ramono Sukadis dan M Aditya Hutama Putra sebagai Direktur.
Adapun setelah adanya keputusan Rapat, saat ini susunan pengurus AIMS adalah sebagai Komisaris Utama: Mohammad Rafil Perdana, Komisaris Independen: Ahmad Ali Fahmi Komisaris: Endru Adhikara, sedangkan Direktur Utama: Calvin Lutvi Direktur: Pandu Andakara Direktur: M Adil Triansyah. (S-4)
Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan pada 2024. Hal ini sejalan dengan membaiknya proyeksi ekonomi global.
Pemberian izin penambahan perlakuan tertentu ini diharapkan dapat dimanfaatkan para perusahan untuk mendukung kegiatan industrinya.
PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat, mengatakan angka PHK yang terjadi tiga kali lipat lebih besar dari data Kementerian Ketenagakerjaan, yakni 80 ribu orang.
Berkat kinerja yang apik di sepanjang 2023, BRI Insurance meraih pengahargaan dengan kategori General Insurance Market Leaders 2024 di acara Market Leaders Awards 2024.
Kepercayaan terus menjadi elemen kunci yang menentukan tempat kerja yang baik.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) yang merupakan perseroan bergerak pada jasa transportasi laut memutuskan dalam RUPST untuk membagikan deviden dari tahun buku 2023
Langkah AIMS di 2024 akan fokus pada perubahan bidang usaha utama meliputi food & beverage (FnB), entertainment, olahraga, dan media.
BURSA Efek Indonesia mencatat sampai dengan 7 Februari 2024 telah tercatat 13 perusahaan yang mencatatkan saham, dengan dana dihimpun Rp3 triliun.
Pada 2021, ada 39 perusahaan tercatat yang melakukan right issue. Dibandingkan 2021, jumlah perusahaan yang melakukan right issue pada 2022 cenderung stabil.
KB Financial Group (KBFG) melalui KB Kookmin Bank untuk terus memperkuat komitmen ke PT Bank KB Bukopin, Tbk (KB Bukopin) dengan penambahan modal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved