Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ANTREAN kendaraan bermotor mengular panjang di SPBU Pertamina di Jl Kapten Tendean, jakarta Selatan. Dari pantauan Media Indonesia, antrean panjang hanya terjadi di stasiun pengisian bahan bakar jenis Pertalite, khususnya untuk roda dua.
Sementara itu, untuk antrean stasiun bahan bakar jenis Pertamax baik untuk kendaraan roda empat maupun roda dua tidak nampak antrean panjang. Antrean panjang juga tidak terjadi di stasiun bahan bakar Pertalite untuk roda empat.
Antrean panjang roda dua yang hendak mengisi bahan bakar jenis Pertalite ini diduga karena naiknya harga bahan bakar Pertamax. Sebagai contoh harga BBM non subsidi Pertamina di DKI Jakarta. Harga BBM Pertamax mulai 1 Oktober Rp14.000 atau naik dibandingkan periode September sebesar Rp13.300 per liter.
Baca juga : Menteri ESDM Tegaskan Pertalite Tak Langsung Hilang di 2024
Sementara itu, Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp16.600 per liter dari sebelumnya Rp15.900 per liter. Untuk harga Dexlite per 1 Oktober 2023 juga naik dari Rp16.350 per liter menjadi Rp17.200 per liter.
Adapun harga Pertamina DEX juga naik dari Rp16.900 per liter menjadi Rp17.900 per liter. Terakhir Pertamax Green 95 dari R15.000 per liter menjadi Rp16.000 per liter.
Hanya bahan bakar Pertalite dan solar yang tidak mengalami kenaikan harga. Untuk Pertalite harganya masih Rp10.000 per liter. Sementara untuk solar harganya masih Rp6.800 per liter.
Baca juga : Pertamina Patra Niaga Pastikan Ketersediaan Stok BBM Subsidi bagi Masyarakat
Salah satu pengendara motor, Tomo, 26, mengatakan ia memilih mengisi bensin dengan Pertalite karena lebih murah.
"Pas awal-awal ganti motor di 2020 itu sempat Pertamax dulu. Tapi hanya 1 bulan. Setelah itu Pertalite. Apalagi ini pas harga Pertamax naik. Jadi benar-benar nggak minat untuk balik ke Pertamax. Karena kita harus irit," kata Tomo yang berprofesi sebagai pengemudi ojek daring saat ditemui, Senin (2/10).
Ia biasa mengisi penuh bensinnya setiap 2-3 hari. Setiap hari, ia menempuh jarak antara 30 km hingga 60 km saat beroperasi sebagai ojek daring. Untuk itu, menurutnya, bensin merupakan pengeluaran wajib namun harus dihemat agar pemasukannya tidak berkurang.
Baca juga : ESDM Ungkap Harga Asli BBM Pertalite Rp12.000 per Liter
"Semoga Pertalite jangan dinaikkan dulu ya. Karena ekonomi lagi susah. Harga barang sedang naik-naiknya sekarang ini. Kalau Pertalite apalagi solar naik, semua akan ikutan naik," bebernya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Rusdi, 45, karyawan swasta yang setiap hari bekerja menggunakan roda dua. Ia khawatir jika nantinya Pertalite akan mengalami kenaikan harga. Apalagi ada isu Pertalite akan dihapus seperti dulu pemerintah menghapus bahan bakar jenis premium.
"Khawatir banget. Pendapatan hanya ngepas UMR, sekarang masih harus mikirin uang bensin yang naik," tandasnya.
Baca juga : Pertamina Upayakan Kuota BBM Pertalite Tak Jebol di Tahun Ini
Ia berharap pemerintah tidak terburu-buru melaksanakan rencana itu. Ia meminta agar pemerintah mencari cara lain untuk bisa menyediakan bahan bakar ramah lingkungan tapi juga terjangkau di kantong masyarakat. (Z-5)
Mulai 1 Agustus 2024, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia mengalami penyesuaian yang cukup signifikan.
Pertamina Patra Niaga terus menerapkan pendataan QR Code Pertalite untuk kendaraan roda empat.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah tidak terburu-buru membuat keputusan pembatasan distribusi BBM bersubsidi.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno meminta pemerintah segera melakukan sosialisasi terkait wacana pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
IHWAL rencana pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, saat ini pemerintah dan PT Pertamina tengah memverifikasi data penerima subsidi BBM jenis pertalite dan solar.
Pembatasan pembelian BBM subsidi memerlukan pendataan secara akurat supaya tepat sasaran. Pasalnya, sekitar 80% pasokan pertalite masih ditenggak oleh orang kaya.
Salah satunya yang sering terjadi adalah malasah bahan bakar yang boros. Motor yang mengkonsumsi bensin banyak ternyata bukan hanya pada kendaraan dengan tenaga besar saja.
Pakar Otomotif dari Universitas Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu,membongkar mitos lama tentang memanaskan mobil.
Bensin yang bagus bisa membuat performa kendaraan dan mesin kalian menjadi lebih baik. Bukan hanya dari jenis dan kandungan oktannya. Namun, bensin yang berkualitas
Penyebab utama pada tangki motor ini biasanya kebocoran atau kehabisan bensin. Namun jika kalian terlalu sering kehabisan bensin pun jangan disepelekan.
Berdasarkan Susba 2023, dukungan perbankan untuk mengurangi dampak negatif terhadap alam dan sosial masih sangat terbatas yakni 5%.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami inflasi tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 2,84% pada Mei 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved