Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Direktur Utama Bank BRI Persero Tbk (BBRI), Sunarso, mengatakan di tahun 2023 kondisi perbankan dan ekonomi akan terdongkrak dengan konsumsi dan kepercayaan untuk masuknya investasi. Faktor pendukungnya antara lain telah terjadi peningkatan aktivitas bisnis dan ekonomi yang menuju normal, sejalan dengan keberhasilan regulator mengendalikan covid-19.
Pendukung lainnya yaitu harga komoditas mulai bergerak turun, namun masih di level harga yang tinggi di bandingkan kondisi normal. Sehingga ekspor komoditas Indonesia justru membaik, dan memperbaiki neraca perdagangan Indonesia.
Selain itu, rating investasi Indonesia yang stabil dan positif, memberikan kepercayaan kepada investor untuk masih memasukkan modal ke Indonesia.
Baca juga: Fokus The Fed Tetap Menaikkan Suku Bunga untuk Menekan Inflasi
"Tidak kalah penting, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memperpanjang masa relaksasi restrukturisasi covid-19 hingga 2024," kata Sunarso, di hadapan Komisi VI DPR RI, Selasa (28/3)
Sedangkan faktor yang menantang di tahun 2023 di antaranya resesi di Amerika Serikat dan perlambatan ekonomi global. Lalu tantangan lainnya juga masih akan muncul seperti tensi politik global, disrupsi rantai pasok, juga tekanan inflasi masih tinggi.
Berbagai tantangan itu akan mendorong kenaikan biaya produksi, penurunan pendapatan riil masyarakat, dan juga potensi pengurangan tabungan masyarakat di perbankan.
Baca juga: Survei : Nasabah Ingin Kemudahan dan Kenyamanan dalam Fitur Super App Perbankan
Belajar Dari SVB
Tantangan lainnya yaitu krisis perbankan global. Beberapa bank besar seperti Silicon Valley Bank (SVB), Credit Suisse, sempat mengalami kesulitan likuiditas dan perlu modal. Ini dapat memberi sentimen negatif terhadap perbankan domestik Indonesia.
Pelajaran yang Indonesia bisa peroleh dari kasus SVB, yaitu sejumlah risiko yang berkontribusi terhadap kejatuhan mereka.
Pertama, pentingnya mengelola reputational risk. Berita terkait penjualan saham perusahaan oleh petinggi-petinggi SVB sangat berpengaruh terhadap risiko reputasi perusahaan.
"Berita terkait unreleased lost, membuat ketidaktenangan pasar," kata Sunarso.
Berikutnya adalah liquidity risk atau risiko likuiditas. Pada kasus SVB, likuiditas tidak tersedia untuk kebutuhan jangka pendek dan ini sangat berbahaya.
"Membuat contigency funding plan yang gagal dan terjadi maturity mismatch assets versus liabilities. Penting bank mengelola aset dan liabilitas," kata Sunarso.
Suharso pribadi melihat risiko pasarnya SVB luar biasa. Dampak kenaikan suku bunga AS Fed Fund Rate dari 0,25 persen menjadi 4,75 persen mengakibatkan unrealized loss Available for sale (AFS) hingga 15,54 persen terhadap modal.
"Aset-aset dia menjadi berpotensi rugi 15,54 persen terhadap modal. Akan sangat berbahaya ketika itu dieksekusi menjadi real loss. Ini adalah dampak dari risiko pasar yang berpengaruh terhadap likuiditas dan permodalan," kata Sunarso.
Risiko berikutnya, kesalahan SVB ada pada nasabah yang terkonsentrasi di sektor startup dan teknologi. Sebesar 55 persen surat berharga SVB merupakan mortgage backed securites (MBS) yaitu spesifik asetnya pada hipotek. Sebesar 79persen Surat Berharga SVB bertenor panjang di atas 10 tahun. Sementara 90 persen depositnya merupakan non maturity deposit berupa giro dan tabungan jangka pendek.
"Makanya kami tidak mau mengumpulkan portofolio di satu keranjang basket karena bahayanya seperti ini. Ini lesson learned dari SVB," kata Sunarso.
Selain itu tidak tersedia Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dari regulator di AS.
Kasus ini juga terjadi serupa pada Credit Suisse, yang akhirnya diakuisisi oleh UBS Bank dengan nilai 3 miliar Swis Franc. Tetapi kebutuhan untuk top-up likuiditas masih jauh lebih besar, yang kemudian dilanjutkan oleh bank sentral Swiss.
(z-9)
Sunarso, Direktur Utama BRI, berbagi filosofi hidup dan prinsip kepemimpinan yang membantunya mencapai kesuksesan dalam karier perbankan.
KINERJA positif PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menuai penghargaan. Kiprahnya di industri keuangan global kian mendapat pengakuan.
KINERJA positif PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menuai penghargaan. Kiprahnya di industri keuangan global kian mendapat pengakuan.
Keyakinan BRI didasari oleh penyaluran kredit yang sudah tumbuh dobel digit di kuartal I 2024 yang mencapai 10,89% (yoy).
Direktur Utama (Dirut) PT Bank Rakyat IndonesiaTbk (BRI) Sunarso memprediksi era suku bunga rendah akan dimulai setelah semester I 2024.
Gelaran World Economic Forum (WEF) tahun ini mengusung tema “Rebuilding Trust” dengan empat agenda prioritas
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) berhasil membukukan laba bersih (unaudited) Rp259,52 miliar, naik 13,93% year-on-year (yoy) pada semester pertama yang berakhir 30 Juni 2024 (1H24).
Bank DKI turut meraih penghargaan pada ajang Indonesia Most Acclaimed Companies Awards 2024 sebagai Outstanding Digital Transformation to Expand Banking Service Accessibility.
Tingginya transkasi judi online pengaruhi keuntungan perbankan
PEMANFAATAN teknologi seperti kecerdasan buatan dan cybersecurity merupakan keniscayaan bagi perbankan untuk membangun dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Agunan adalah aset atau barang berharga yang dijadikan jaminan saat melakukan pinjaman uang melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
OJK mencabut izin usaha PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sumber Artha Waru Agung yang beralamat di Jalan Raya Wadung Asri Nomor 70A, Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved