Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
NILAI tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan merosot. Di sisi lain, inflasi Amerika Serikat (AS) yang jauh dari target Bank Sentral AS atau The Fed yang sebesar 2%.
Kurs rupiah pada Jumat ditutup melemah 36 poin atau 0,23% ke posisi 15.228 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.192 per dolar AS. "Laporan inflasi AS beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa inflasi AS yang tidak turun signifikan menyebabkan The Fed diekspektasikan untuk lebih agresif dalam melakukan kebijakan moneter," kata analis ICDX Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Jumat (24/2).
Indeks Harga Konsumen AS, ukuran utama inflasi, naik 0,5% pada Januari dalam basis bulanan. Ini kenaikan terbesar dalam tiga bulan dan lebih tinggi dari 0,4% yang diharapkan oleh para ekonom. Tingkat inflasi tahunan mencapai 6,4% pada Januari atau turun sedikit dari 6,5% pada Desember dan lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 6,2%.
Pasar tenaga kerja AS yang masih ketat juga mendukung keyakinan bahwa pengetatan kebijakan moneter The Fed masih jauh dari selesai. Hal itu menambah kekhawatiran bahwa Bank Sentral AS kemungkinan perlu mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama jika inflasi ingin mencapai target Fed.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (23/2) bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun 3.000 menjadi 192.000 dalam pekan yang berakhir 18 Februari. Angka tersebut menandai level terendah dalam tiga minggu. Ini menandakan pasar tenaga kerja yang masih sangat ketat.
Perhatian investor akan tertuju pada indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS untuk Januari, ukuran inflasi pilihan The Fed. Indeks, yang akan dirilis pada Jumat, diperkirakan akan naik 0,4% pada basis bulan ke bulan.
Di sisi lain, perekonomian AS tumbuh pada laju tahunan 2,7% pada kuartal keempat 2022 atau sedikit lebih lambat dari tingkat pertumbuhan awal 2,9%, menurut angka pemerintah yang direvisi. Menurut Revandra, hal tersebut berpotensi menahan dolar AS untuk lanjut naik.
Laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap dapat tumbuh positif diharapkan mendukung agar rupiah tidak melemah terlalu dalam. Ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh sebesar 5,31% atau lebih tinggi dibanding capaian 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,7%.
Transaksi berjalan kembali mencatat surplus pada triwulan IV 2022 sebesar US$4,3 miliar atau 1,3% dari produk domestik bruto (PDB). Ini melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar US$4,5 miliar.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi 15.200 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 15.200 per dolar AS hingga 15.230 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat menurun ke posisi 15.216 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya 15.187 per dolar AS. (Ant/OL-14)
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7) pagi, rupiah tergelincir 17 poin atau 0,10% menjadi Rp16.317 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.300 per dolar AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7) ditutup merosot di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved