Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
EKONOM dari Segara Institut Piter Abdullah menyatakan, deflasi yang terjadi di Indonesia hanya akan bersifat sementara. Tren yang bakal terjadi ke depan, kata dia, ialah peningkatan inflasi seiring kondisi global.
"Deflasi yang terjadi sekarang ini diyakini bersifat temporer saja, tidak akan terus menerus. Tren jangka panjangnya masih dorongan inflasi," ujarnya saat dihubungi, Rabu (2/11).
Piter mengatakan, deflasi pada Oktober disebabkan oleh upaya pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengendalikan harga-harga bahan pangan. Hal itu terlihat dari komponen volatile price (harga bergejolak) yang mengalami penurunan inflasi dari 9,02% (year on year/yoy) di September menjadi 7,19% (yoy).
Sementara bahan makanan tercatat mengalami deflasi lebih dalam secara bulanan. Pada Oktober 2022, deflasi bahan pangan ada di level -1,49% (month to month/mtm) lebih dalam dari bulan sebelumnya, yakni -0,68% (mtm).
Lebih lanjut, Piter menyatakan, deflasi yang terjadi pada Oktober dapat mengompensasi tingkat inflasi sepanjang 2022 ini. Dia menyatakan, karena deflasi itu, tingkat inflasi tahun ini berpotensi lebih rendah dari 6%.
"Dengan deflasi ini, inflasi indonesia tahun 2022 masih akan tetap terjaga dibawah 6%. Cukup rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang saat ini masih berjuang melawan inflasi tinggi," terangnya.
Senada, Ekonom Makroekonomi dan Keuangan dari Lembaga Penyelidikan Masyarakat dan Ekonomi Universitas Indonesia Teuku Riefky menyatakan, komponen pangan menjadi faktor utama pendorong terjadinya deflasi pada Oktober 2022.
Hal itu karena terjadi penurunan harga pangan akibat stok yang meningkat dan operasi pasar yang dilakukan pemerintah. "Deflasi ini sebetulnya terjadi karena stok pangan yang meningkat dan operasi pasar yang relatif berhasil. Ini kemudian mendorong turunnya harga pangan," ujarnya.
Dia mengatakan, deflasi yang terjadi pada Oktober masih tergolong relatif aman. Sebab, di saat yang sama, inflasi pada komponen inti mengalami sedikit peningkatan. Itu berarti masyarakat masih memiliki daya beli.
Pemerintah, kata Riefky, telah berhasil menekan peningkatan inflasi pangan. Ini menurutnya perlu untuk dijaga. Sebab, tren ancaman inflasi masih membayangi Indonesia.
"Memang ke depan tampaknya inflasi masih tinggi, karena second round dari kenaikan harga BBM juga masih terus terasa. Tampaknya, BI juga perlu terus melakukan stance pengetatan kebijakan moneter untuk mengembalikan inflasi ke target sasaran 3-4%," ujarnya.
"Ini juga perlu terus untuk ahead of the curve, karena dari sisi bank sentral AS, The Fed, juga masih akan terus agresif," lanjut Riefky.
Diketahui sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya deflasi pada Oktober 2022 di level 0,11% (mtm), jauh berbeda dibanding kondisi September yang mengalami inflasi sebesar 1,17% (mtm).
Dengan deflasi di Oktober itu, maka inflasi secara tahunan (yoy) tercatat sebesar 5,71% (yoy), sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat 5,95% (yoy). Sedangkan inflasi tahun kalender (year to date) tercatat sebesar 4,73%. (OL-13)
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
DALAM dua bulan berturut-turut, perekonomian nasional mengalami deflasi.
INFLASI nasional untuk Juni 2024 diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) berada di 2,51%. Secara tahunan dan secara bulanan angka ini mengalami deflasi yang lebih dalam dibandingkan Mei 2024.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memastikan pemerintah kan terus memperkuat kebijakan strategis meski inflasi mengalami tren penurunan
Hal itu dipengaruhi oleh kecukupan pasokan dan di tengah masih berlanjutnya panen raya padi, baik intra provinsi maupun antar provinsi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi 0,08% secara bulanan (month to month/mtm) pada Juni 2024.
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
KETIMPANGAN Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia disoroti. Sebagai contoh, HDI Jakarta mencapai 82,46 dan Papua masih di angka 62,25.
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
PRESEIDEN terpilih, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa jabatannya yang akan datang.
Dengan durasi kerja tersisa tiga bulan, fokus pekerjaan Wameninves lebih kepada penyelesaian regulasi dan pelaksanaan kegiatan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved