Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BANK Dunia memberikan penilaian positif atas perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Managing Director of Operations Axel van Trotsenburg, Regional Vice President East Asia and Pacific Manuela V. Ferro, serta Country Director Indonesia and Timor-Leste Satu Kahkonen kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/7).
Mereka menilai, di antara negara-negara yang sedang menghadapi situasi sulit, Indonesia relatif bisa menjaga stabilitas dengan menjaga tingkat pertumbuhan pada level sekitar 5%.
"Mereka percaya Indonesia bisa mencapai di atas 5% pada tahun ini. Kita pun sudah buktikan, pada semester pertama ini, setidaknya mungkin mendekati atau di atas 5,1%," ujar Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang mendampingi kepala negara dalam pertemuan tersebut.
Kendati demikian, Bank Dunia tetap memberi arahan kepada pemerintah agar pertumbuhan ke depan bisa betul-betul terjaga. Salah satu saran yang mereka sampaikan adalah terkait kinerja ekspor.
Baca juga: Penerapan ESG Dorong Perekonomian Berkelanjutan
Bank Dunia mendorong Indonesia untuk menggerakkan mesin perdagangan luar negeri lebih kencang lagi.
"Saran mereka adalah dengan menekan tarif. Tariff barrier itu kalau bisa dikurangi. Dengan begitu, Indonesia punya sumber pertumbuhan selain investasi yang sekarang sudah dilakukan," ucap Ketua Umum PPP itu.
Dalam kesempatan tersebut, lembaga keuangan internasional itu juga menyatakan komitmen untuk mendukung Indonesia dalam hal keamanan pangan dan transisi energi.
Mereka, lanjut Suharso, memuji pemerintah yang telah menyiapkan peta jalan untuk ekonomi hijau ke depan.
"Mereka menyatakan komitmen untuk mendukung pembiayaan di energi,blue economy, food security, mangrove, dan climate change kira-kira sekitar US$1,6 miliar," tandasnya. (OL-4)
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
Negara-negara berpendapatan menengah harus melakukan sejumlah perubahan, termasuk beralih ke praktik peternakan rendah emisi dan memanfaatkan lahan secara lebih berkelanjutan.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadap Presiden Joko Widodo untuk melaporkan kegiatan terkait pertemuan Bank Dunia dan IMF pada Spring Meeting 2024
Transisi energi dan perubahan iklim menjadi topik utama yang didiskusikan dalam pertemuan Musim Semi Dana Moneter Internasional-Kelompok Bank Dunia Tahun 2024 di Amerika Serikat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti mahalnya biaya pinjaman (cost of borrowing) Bank Dunia ketimbang yang ditawarkan oleh bank pembangunan multilateral lainnya.
Kemajuan sektor fintech turut didukung oleh peningkatan akses internet, penetrasi smartphone semakin merata, dan masyarakat Indonesia terbuka mengadopsi teknologi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved