Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERKARA sengketa pajak antara PT. Surya Bumi Sentosa (SBS) selaku penggugat melawan Dirjen Pajak (tergugat), pada sidang ketujuh seharusnya menyerahkan Kesimpulan akhir. Namun, menjadi agenda menyerahkan Daftar Alat Bukti dan Kesimpulan karena dipersidangan sebelumnya Majelis XIIIB tetap memaksakan sidang online padahal penggugat tidak pernah memberikan persetujuan tertulis.
"Jadi kami dengan tegas menolak menghadiri sidang online dan baru dapat menyampaikan Daftar Alat Bukti dan Kesimpulan pada persidangan ini," ungkap Alessandro Rey, kuasa hukum PT SBS dari Rey & Co Jakarta Attorneys At Law, dalam keterangannya, Kamis (2/6)
Pada persidangan ke-tujuh, Majelis Hakim XIIIB yang diketuai Dian Dahtiar, S.H., M.M. dengan anggota L. Y. Hari Sih Advianto, S.St., S.H., M.M., M.H. dan Dudi Wahyudi, Ak., M.M., mempersilahkan para pihak menyampaikan pendapat akhir dan alat bukti baru yang belum pernah disampaikan di muka persidangan yang bisa menguatkan pendapat akhir para pihak.
Sebelumnya didalam surat tanggapan tertulis tergugat pada persidangan tanggal 29 Maret 2022, tergugat Dirjen Pajak mengakui undangan Pemeriksaan Quality Assurance (QA) dikirimkan melalui Whatsapp (WA) oleh Choirul Anam (Pelaksana Bidang PPIP) kepada Direktur Utama PT. SBS Wadi.
Tindakan tersebut, jelas Rey, tidak sesuai dengan amanat Pasal 50 ayat (2) PMK 17/2013 std PMK 18/2021, karena sudah sangat jelas undangan hanya dapat disampaikan langsung atau faksimili dan tidak ada frase boleh dikirimkan melalui WA dan tanggapan tersebut dikuatkan Tim Sidang pada Pendapat Akhir Atas Sidang Gugatan Terhadap Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan dengan Nomor sengketa 008150.99/2021/PP, menjelaskan bahwa “pada tanggal 2 Juni 2021, Tergugat telah mengirmkan Surat Undangan Nomor UND-89/WPJ.28/2021 tanggal 27 Mei 2021 untuk menghadiri Pemeriksaan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan a.n PT. Surya Bumi Sentosa melalui saluran elektronik Whatsapp dan dikirim melaui POS dengan resi pengiriman Nomor 18358498852 tertanggal 4 Juni 2021 pukul 18.05.31 setelah pemeriksaan QA selesai,
"Sehingga surat undangan tersebut dianggap tidak pernah disampaikan. Hal tersebut sesuai dengan amanat pasal 50 ayat (1) PMK 17/2013 std PMK 18/2021 “Berdasarkan Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam pasal 47 ayat (3), Tim Quality Assurance Pemeriksaan harus menyampaikan undangan kepada Wajib Pajak dan Pemeriksa Pajak untuk melakukan Pembahasan atas Hasil Pemeriksaan yang belum disepakati dalam Risalah Pembahasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 ayat (3) atau ayat (5)," jelasnya.
Baca Juga: Dirjen Pajak Diduga Gunakan Resi Pengiriman Fiktif di Persidangan ...
Selanjutnya, ungkap Rey, dalam pasal tersebut ada frase harus menyampaikan undangan kepada Wajib Pajak yang berarti wajib disampaikan kepada Wajib Pajak. Apabila tidak disampaikan maka tergugat melanggar hukum acara pemeriksaan. Dalam perkara A Quo, karena Surat Undangan QA disampaikan setelah Acara Pemeriksaan QA selesai, maka Surat Undangan QA dianggap tidak pernah disampaikan.
"Karena itu tergugat telah melanggar Hukum Acara Pemeriksaan Pajak. Dalam hal Tergugat telah menerbitkan SKP yang telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat maka SKPnya dianggap tidak pernah ada dan dalam hal SKP tersebut menjadi sengketa dipengadilan, maka SKP tersebut demi hukum harus dinyatakan batal,” tegas Rey.
Dengan demikian, jelas Rey, tergugat (Kepala Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung) melakukan perbuatan yang melampaui wewenang karena menjalankan fungsi dan tugas pemerintahannya tidak sesuai dengan peraturan perundang – undangan. Karena tergugat melakukan tindakan pelanggaran hukum acara pemeriksaan pajak sesuai norma Pasal 18 UU Administrasi Pemerintahan dan Azas kesamaan hak dimata hukum (equality before the law).
"Karena itu etika prosedur pemeriksaan kepada Wajib Pajak melanggar hukum acara pemeriksaan maka konsekwensi hukum yang muncul berupa terbitnya Surat Ketetapan Pajak (SKP) harus dianggap tidak pernah ada dan apabila prosesnya sudah di pengadilan maka pengadilan harus membatalkannya demi hukum,” tambah Rey.
"Kami mohon kepada Ketua Mahkamah Agung melalui Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung serta Ketua Komisi Yudisial untuk melakukan pengawasan dan mengawal jalannya persidangan antara PT. Surya Bumi Sentosa melawan Direktur Jenderal Pajak,” tandas Rey. (OL-13)
PT Pupuk Indonesia (Persero) tercatat sebagai 20 Perusahaan Pembayar Pajak Terbesar Tahun 2023 oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dengan bakal hadirnya family office atau kantor keluarga, pemerintah akan mengundang hakim internasional
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melaporkan ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait perkembangan sistem perpajakan coretax system,
Rencana penerapanPajak Pertambahan Nilai (PPN) pada dana Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) dirasa memberatkan masyarakat
WALI Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mangkir dari pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, 30 Juli 2024. Dia meminta jadwal pemeriksaannya ditunda
DATA terbaru dari Kementerian Keuangan mencatat realisasi pungutan pajak dari kegiatan usaha ekonomi digital hingga Juni 2024 mencapai Rp25,88 triliun.
Membayar pajak adalah kewajiban bagi setiap warga negara dan badan usaha di Indonesia. Berikut dampak dan sanksi tidak membayar pajak.
Para pengembang aktif meluncurkan klaster baru di proyek-proyek perumahan yang sudah ada.
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan mantan pejabat Ditjen Pajak Angin Prayitno Aji terbukti menerima gratifikasi dan melakukan pencucian uang. Dia divonis tujuh tahun penjara.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo hari ini, Kamis (13/7).
Kasus Rafael Alun tidak pengaruhi kepatuhan publik dalam membayar pajak
Dirjen Pajak Kemenkeu Suryo Utomo mengungkapkan, dukungan data, informasi, dan interoperabilitas dari pihak luar menjadi penting dalam implementasi sistem inti administrasi perpajakan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved