Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Premium Bakal Dihapus, ESDM: Digantikan Pertalite

Insi Nantika Jelita
25/10/2021 19:47
Premium Bakal Dihapus, ESDM: Digantikan Pertalite
Ilustrasi kendaraan saat antre untuk mengisi BBM di SPBU.(Antara)

KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium akan segera digantikan dengan Pertalite. 

Upaya ini bertujuan memperbaiki kondisi lingkungan dengan mengurangi penggunaan BBM bernilai oktan (RON) 88 atau jenis Premium. Pemerintah akan menyusun peta jalan (roadmap) pengunaan BBM ramah lingkungan dengan menghapus Premium secara bertahap dan beralih ke RON 90 atau jenis Pertalite.

Baca juga: Polri Ungkap Penyelundupan BBM Bersubsidi Untuk Nelayan

"Premium ini secara volume sebenarnya sudah semakin kecil. Masyarakat sudah shifting (berpindah) ke Pertalite. Ke depan, Pertalite bisa menggantikan premium," ujar Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih dalam konferensi pers virtual, Senin (25/10).

Lebih lanjut, dia mengungkapkan saat ini hanya tujuh negara yang masih menggunakan BBM jenis Premium, termasuk Indonesia. Pemerintah diketahui akan memulai tahapan pengurangan BBM jenis Premium pada tahun depan.

Namun, semua rencana tersebut dikatakannnya masih dalam tahap pembahasan pemerintah. Serta, harus mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo.

Baca juga: ESDM Bentuk Satgas untuk Capai Lifting Minyak 1 Juta Barel per Hari

"Pastinya ini sedang kita kaji dan harus mendapatkan persetujuan dari Bapak Presiden. Kita berkomitmen untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sehingga penggunaan Premium dipikirkan ke depan," pungkas Soerjaningsih.

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga tengah intens mengedukasi konsumen untuk mengurangi pemakaian BBM jenis Premium. BPH Migas mencatat serapan Premium pada Januari-Juli 2021 tergolong rendah, yakni 2,71 juta KL atau hanya 27,18% dari kuota 10 juta KL.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya