Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura terus mendorong bangkitnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk olahan bawang dan cabai terutama saat produksi melimpah untuk menjaga nilai dua komoditas tersebut.
Ketika melakukan kunjungan ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Putri Tumpeng di Desa Mandala Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Jumat (25/6), Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto melihat langsung sistem pengolahan bawang.
"Iya betul, Pak Menteri menginginkan adanya solusi saat produksi melimpah, dan kami diperintahkan untuk selalu berada di lapangan, membersamai petani dan berinovasi untuk mewujudkan petani yang mandiri", paparnya.
Tingkat penjualan olahan bawang merah memang mengalami penurunan di era pandemi Covid-19. Hal ini karena adanya pembatasan orang berkumpul di tempat keramaian, sehingga orang-orang lebih memilih di rumah.
Mengantisipasi penurunan pemasaran lokal ini, kelompok wanita tani tersebut kembali mengatur strategi dengan berinovasi menghadirkan beberapa varian rasa, seperti rasa keju dan original yang diharapkan dapat diterima semua kalangan.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Mandala dan KWT Putri Tumpeng ini telah mendapatkan bantuan sarana pengolahan bawang berupa vacum frying, spinner, pemotong bawang, dan continuous seluler.
Penerapan program Kementan yang ingin menjadikan UMKM memiliki nilai tambah dan daya saing telah diwujudkan secara nyata dengan penyerahan bantuan APBN.
Dirjen Prihasto juga mengingatkan kepada kelompok tani dan KWT penerima bantuan untuk merawat dan menjaga serta menggunakan bantuan tersebut sebaik-baiknya.
"Bantuan ini adalah aset negara, harus kita manfaatkan dengan baik, harus di rawat, jadi tentunya kita akan evaluasi betul, kalau tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan kita pindahkan ke kelompok yg lebih membutuhkan, daripada mangkrak, kan sayang", tegas Prihasto.
Tahun 2021, kedua kelompok ini ( KWT Melati Mandala dan KWT Putri Tumpeng) sudah mendapatkan bantuan prasarana pengolahan berupa bangunan rumah olahan sebagai pengutuhan UMKM. Diharapkan kedepannya bantuan alat pengolahan ini dapat di tempatkan pada rumah yang hygienis agar sesuai dengan kaidah Good Manufacturing Practices (GMP).
Untuk mendapatkan 25 kg bawang goreng, para kelompok tani ini harus mengolah 100 kg bawang segar. Harga bawang merah goreng rata-rata dibandrol Rp 20 ribu per 100 gram, sehingga 1 kg bawang goreng seharga Rp 200 ribu.
Ketua KWT Melati Mandala Endang tak menampik, mengolah produk Hortikultura ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan umur simpan bawang, sehingga tidak mudah rusak selama pendistribusian.
"Pemasarannya direct selling, door to door dan berjualan melalui e-commerce karena ini salah satu strategi untuk menyiasati turunnya permintaan selama masa pandemi”, bebernya.
Lain halnya dengan ketua KWT Putri Tumpeng Holilah yang justru mengapresiasi kinerja menteri pertanian, karena kinerjanya langsung dirasakan oleh petani di desa.
"Saya angkat jempol untuk Pak Mentan, banyak sekali bantuan yg kami terima, itu semua paket lengkap, pokoknya kami itu hanya modal semangat saja. Ini baru saja pak Dirjen Hortikultura datang melihat langsung dan berdiskusi dengan kami para KWT. Semoga sehat selalu ya buat Pak Mentan dan Pak Dirjen", tutupnya.
Sebagai informasi, Kementan terus berfokus menggenjot produksi subsektor hortikultura. Pasalnya, komoditas ini ditengarai sangat berpengaruh pada inflasi. Fluktuasi harga cabai dan bawang merah memang sering terjadi.
Namun demikian jika produksi melimpah, harga cabai dan bawang seringkali anjlok. Hal ini yang mendasari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menginstruksikan kepada Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto untuk segera mendorong bangkitnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk olahan bawang dan cabai di tengah masyarakat. (RO/OL-09)
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, pihaknya tidak perlu mengeluarkan peraturan baru untuk memberikan restrukturisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR).
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) merilis data terbaru Indeks Bisnis UMKM untuk Triwulan II 2024 pada Kamis (1/8).
Tumbuhnya ekonomi kerakyatan berkat skala operasi lokal. Mereka cenderung merekrut tenaga kerja di lingkungan sekitar, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan di tingkat lokal.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif.
PT Ethos Kreatif Indonesia, UMKM yang memperluas jangkauannya ke seluruh Indonesia dengan 1.500 karyawan dengan kemitraan JNE.
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Misalnya harga bawang merah kwalitas terbaik dari sebelumnya Rp20.000 per kg, kini turun menjadi Rp18.000 per kg. Pada dahal dua pekan lalu harganya Rp40.000 per kg
Harga bawang merah dan putih di Palu merangkak naik
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memastikan pemerintah kan terus memperkuat kebijakan strategis meski inflasi mengalami tren penurunan
Harga bawang merah di Kuningan naik mencapai Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah seharga Rp40 ribu per kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved