Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DIREKTUR Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan dalam pipeline perusahaan yang mengajukan untuk penawaran umum perdana saham (IPO), terdapat e-commerce yang telah menyampaikan dokumen.
Namun untuk nama calon perusahaan tercatat, BEI belum dapat menyampaikan hingga OJK memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2.
"Setiap dokumen pernyataan pendaftaran pencatatan saham tentunya akan Bursa proses sebagaimana prosedur evaluasi kami," kata Nyoman, Rabu (9/6).
Dia juga menegaskan sampai saat ini belum ada perusahaan BUMN atau anak perusahaan BUMN di dalam pipeline BEI.
Baca juga: Resmi IPO, Harapan Duta Pertiwi (HOPE) Incar Rp100 Miliar
Saat ini terdapat 21 perusahaan yang telah melakukan pendaftaran pencatatan saham yang sedang dievaluasi oleh BEI. Adapun rincian perusahaan yang telah melakukan pendaftaran pencatatan saham berdasarkan klasifikasi aset perusahaan dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 sebagai berikut:
Sebanyak 3 perusahaan dengan aset skala kecil atau di bawah Rp50 miliar, kemudian 8 perusahaan dengan aset skala menengah atau di antara Rp50-250 miliar dan 10 perusahaan aset skala besar atau di atas Rp250 miiar.
Kemudian berdasarkan rincian sektornya yaitu sebanyak 2 perusahaan dari sektor industri dasar, 3 perusahaan dari sektor aneka industri, 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, 3 perusahaan dari sektor konsumer non-cyclicals, 2 perusahaan dari sektor konsumer cyclicals, 22 Perusahaan dari sektor properti & real estat, 2 perusahaan dari sektor teknologi, 1 perusahaan dari sektor layanan kesehatan, 3 perusahaan dari sektor energi, 1 Perusahaan dari sektor jasa keuangan, dan 1 perusahaan masih dalam proses evaluasi BEI.(OL-5)
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Perempuan berusia 30 tahun ini tidak pernah melewatkan membaca ulasan produk.
Bagi para pencinta teknologi dan gadget, akhir bulan Juli 2024 ini membawa kabar baik mengenai harga HP Samsung S23 FE (Fan Edition) bekas yang semakin terjangkau di pasaran.
Setiap anak berhak tumbuh dengan kebahagiaan dan mencapai perkembangan yang optimal. Dalam proses ini, peran utama orang tua sangat penting untuk memenuhi kebutuhan anak dengan tepat.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
Ada 56,3% UMKM berjualan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok dalam setahun terakhir.
E-commerce berkontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, yakni sebesar US$53 miliar pada 2021 dan diprediksi meningkat sampai US$104 miliar pada 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved