Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Pelita Samudera Shipping Tbk pada 2020 berfokus pada diversifikasi komoditas angkut multi kargo untuk merambah pangsa pasar potensial termasuk pasar internasional.
Perseroan berhasil membukukan total pendapatan telah diaudit per 31 Desember 2020 sebesar US$68,4 juta (sekitar Rp 0,96 triliun), hanya mengalami penurunan sebesar 9% dari periode yang sama di 2019 sebesar US$ 75,3 juta, dengan tarif angkutan rata-rata mengalami kenaikan sebesar 10% menjadi US$2,74/metrik ton dari US$2,49/metrik ton di 2019 dan membukukan total volume pengangkutan sebesar 24,9 juta metrik ton.
Direktur Utama PSSI Iriawan “Älex” Ibarat menekankan bahwa Pendapatan Sewa Berjangka meningkat signifikan sebesar 35% menjadi US$13,3 juta dari US$9,9 juta di 2019. "Mengalami peningkatan di semua segmen bisnis, Floating Loading Facility (FLF), Kapal Tunda dan Tongkang (TNB) dan Kapal Curah Besar (MV), ‘’jelas Alex dalam keterangan tertulisnya.
Beban Pokok Pendapatan sedikit mengalami penurunan menjadi US$55,9 juta dari US$56,2 juta di 2019, kontribusi terbesar dari peningkatan biaya depresiasi kapal namun diimbangi dengan penurunan biaya bahan bakar.
Älex melanjutkan ditengah turunnya pasar batubara, Perseroan banyak melakukan perbaikan dan pemeliharaan kapal (docking) di semester pertama sehingga dapat mengejar kebutuhan volume pengangkutan di semester kedua
Perseroan mencatat marjin Laba Kotor sebesar 18% atau US$12,5 juta. Marjin EBITDA berhasil dicapai di 35% atau sebesar US$24,3 juta, menunjukkan cash cost yang cukup stabil dari 2019 marjin di 40% atau EBITDA sebesar US$29,9 juta.
Utilisasi penuh dan ekspansi multi kargo armada Kapal Curah Besar (MV) mencapai hampir 25% untuk volume pengangkutan freight charter komoditas di luar batubara seperti nikel, alumina, tembaga konsentrat, semen klinker, pasir silika, billet baja dan produk besi.
Di pertengahan 2020, Kapal Tunda dan Tongkang (TNB) berekspansi ke segmen nikel terutama di area Sulawesi Tenggara serta membuka kantor perwakilan di Kendari pada akhir kuartal IV/2020. Memperluas pangsa pasar dan optimisasi aset membantu PSS untuk melaporkan Laba Bersih Tahun Berjalan per 31 Desember 2020 sebesar US$8,4 juta.
Perseroan membangun posisi keuangan yang kuat dengan Jumlah Aset meningkat sebesar 3% YoY menjadi US$146,8 juta dari US$143,2 juta dan Jumlah Ekuitas meningkat sebesar 7% YoY menjadi US$94,5 juta dari US$88,6 juta, terutama dari Saldo Laba (Retained Earnings) meningkat sebesar 18% menjadi US$39,4 juta per 31 Desember 2020 dari US$33,4 juta per 31 Desember 2019.
Di periode yang sama, Perseroan memiliki Kas dan Setara Kas sebesar US$14 juta (termasuk Kas yang Dibatasi Penggunaan sekitar US$1,3 juta).
Rasio Hutang terhadap Aset dan Rasio Hutang terhadap Ekuitas sebesar masing-masing 0,24 kali dan 0,37 kali, lebih rendah dari masing-masing 0,28 kali dan 0,45 kali di 2019, yang merupakan kontribusi dari pembayaran penuh pinjaman bank jangka panjang UOB serta cicilan pokok pinjaman bank ICICI dan Citibank dengan total pembayaran pinjaman sebesar US$30,5 juta.
Pembayaran pinjaman bank juga berkontribusi pada posisi Rasio Gearing yang lebih baik sebesar 0,22 kali vs. 0,37 kali dari 2019. Posisi keuangan ini menunjukkan Perseroan memiliki struktur modal yang terjaga dengan baik dan kapasitas keuangan yang solid.
Rasio Harga Saham terhadap Pendapatan (Price Earning Ratio) juga meningkat lebih tinggi sebesar 7,7 kali vs. 5,3 kali dari 2019.
Alokasi belanja modal di 2021 ditargetkan sekitar US$21 juta untuk rencana strategi ekspansi armada.
Pertumbuhan Pendapatan di 2021 ditargetkan meningkat sekitar 15 – 20% dari 2020, dengan target lebih tinggi dari 2019 atau pre-pandemi. (RO/E-1)
PT Petrindo Jaya Kreasi membukukan laba bersih sebesar US$30 juta pada semester pertama 2024. Angka itu mengalami peningkatan dari posisi laba US$11 juta di semester pertama 2023.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
Di semester I 2024, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp19,0 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi BNI atas kinerja yang apik di sepanjang tahun ini. Perseroan juga dinilai inovatif karena menghadirkan terobosan berupa produk digital.
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Stok lahan matang di empat kota mandiri milik PT Jababeka Tbk (KIJA) akan dijual untuk mencapai target penjualan properti minimal Rp2 triliun pada 2024.
Jumlah investor saham di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun perlu didukung lebih lanjut oleh penguatan ekosistem pasar modal.
Prioritas strategis utama bagi bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan ialah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83%) serta kepuasan dan retensi pelanggan (77%).
Presiden Joko Widodo menyebut sejumlah negara telah memberikan fasilitas Golden Visa untuk investor. Indonesia akan tertinggal dan merugi jika tidak segera meluncurkan fasilitas tersebut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved