Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Berdayakan Anak Muda untuk UMKM dan Pertanian

M Iqbal Al Machmudi
01/4/2021 20:35
Berdayakan Anak Muda untuk UMKM dan Pertanian
Indonesia Bicara, Kamis (1/4).(Youtube Media Indonesia.)

PT Widodo Makmur Perkasa tengah serius melibatkan anak muda dalam dunia UMKM dan pertanian. Perusahaan yang memproduksi bahan pangan dan penyediaan papan tersebut memberikan pendidikan kepada anak muda agar mampu berdiri sendiri di dunia usaha.

"Membentuk klaster anak muda tersebut harus membuat kepengurusan snediri sehingga mampu berdiri sendiri," kata Chairman and CEO PT Widodo Makmur Perkasa, Tumiyana, dalam webinar Indonesia Bicara: Membangkitkan Potensi UMKM yang diadakan Media Indonesia, Rabu (1/4).

Dengan klaster tersebut, lembaga keuangan akan tidak takut untuk gagal karena dari PT Widodo Makmur Perkasa juga terus memberikan bimbingan. "Klaster tersebut diorganisasi dalam koperasi yang kemudian menjadi badan usaha. PT Widodo Makmur Perkasa membuat pabrik tepung telur dan likuid telur. Ketika production over, bisa perpanjang distribusinya," jelasnya.

Saat ini pelaku UMKM yang berkolaborasi dengan PT Widodo Makmur Perkasa mencapai 4.025 yang terklaster tanaman, jagung yang dioptik menjadi pakan ternak, peternak broiler, UMKM khusus sapi, dan lainnya.

"Khusus untuk kebutuhan jagung di PT Widodo Makmur Perkasa di ujung tahun nanti membutuhkan 35 ribu ton, sehingga konversi ke lahan jika panen 2 kali sekitar 17 ribu hektare," ujar Tumiyana.

Dirinya menyampaikan bahwa pihaknya berencana memaksimalkan peran anak muda jika diberi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp500 miliar untuk menanam jagung atau bahan pakan ternak seluas 1.000 hektare. Ini menarik 500 orang untuk bekerja dengan asumsi luas tanam 2 hektare.

Di kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kemenkop dan UKM Rulli Nuryanto melihat konsep yang dilakukan PT Widodo Makmur Perkasa untuk mendidik anak muda dapat meningkatkan skala ekonomi usaha tersebut. "Secara konsep sudah sama untuk mendorong anak muda berwirausaha dan kembali ke sektor pertanian karena dari hasil survei yang mampu tumbuh adalah sektor pertanian," ucapnya.

Direktur Utama PT BRI Sunarso menilai UMKM lebih membutuhkan edukasi, bimbingan, dan binaan daripada advokasi. Edukasi membuat posisi UMKM bisa sejajar dengan lembaga pembiayaan sehingga daya tawarnya tinggi dan mendapatkan pembiayaan dengan harga murah.

"Contohnya membentuk klaster atau badan hukum bisa memudahkan lembaga pembiayaan dan mengurangi risiko. Pemilihan sektor industri juga harus tahu titik ekonomi yang cepat pulih," ungkapnya.

Sunarso mengatakan salah satu yang bisa menumbuhkan perekonomian yaitu pertumbuhan kredit. Ini bisa diperoleh dengan berbagai cara antara lain menurunkan suku bunga, mendorong konsumsi rumah tangga, dan faktor lain. Secara tidak langsung, permintaan tepung telur atau likuid telur yang diproduksi oleh PT Widodo Makmur Perkasa bisa banyak karena konsumsi naik sehingga ekonomi berputar. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya