Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

IHSG Pekan Depan Berpeluang Menguat

M. Iqbal Al Machmudi
14/6/2020 13:45
 IHSG Pekan Depan Berpeluang Menguat
Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan depan berpeluang menguat.(ANTARA)

DIREKTUR Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan depan berpeluang menguat.

"IHSG kami perkirakan berpeluang menguat pekan depan dengan kecenderungan menguat di awal pekan dan berpeluang koreksi di akhir pekan," kata Hans kepada Media Indonesia, Minggu (14/6).

Dirinya menyebutkan IHSG pada pekan depan bergerak dengan support di level 4.800 sampai 4.712 dengan resisten pada level 4.969 sampai 5.139.

Adapun sentimen dalam negeri yang mempengaruhinya seperti kenaikan cadangan devisa memberikan indikasi aliran dana asing yang kembali ke pasar Indonesia.

"Selain itu, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menjadi sentimen positif," ujar Hans.

Baca juga: Langsung Tancap Gas, Pertamina Kukuhkan 5 Subholding

Sementara sentimen luar negeri pasar keuangan dunia masih khawatir dengan gelombang dua lonjakan pasien covid-19. Aksi demontrasi protes atas kematian George Floyd memperparah karena berpotensi menaikan kasus infeksi korona baru ini.

Selain itu, akhir pekan pasar berhasil rebound dari tekanan ditandai naiknya saham perusahaan yang kinerjanya bergantung pada pembukaan kembali ekonomi berhasil menguat.

"Dengan harapan gelombang ke dua (covid-19) tidak akan parah dan janji tidak ada penutupan ekonomi lagi oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS)," ungkapnya.

Hans mengatakan Bank Sentral AS akan mempertahankan suku bunga tidak berubah dan memperkirakan tidak akan melakukan kenaikan sampai tahun 2022 menjadi kabar baik bagi pasar negara berkembang termasuk Indonesia likuditas dollar AS akan sangat cair.

"Dan sentimen bank dunia yang menunjukan ekonomi masih akan menghadapi pertumbuhan negatif menjadi sentimen negatif bagi pasar karena menandakan potensi perlambatan laba korporasi," tandas Hans.

Sebelumnya IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan lalu ditutup menguat 0,53% di level 4.880,36 atau 25,61 poin, yang sempat mengalami pelemahan.

Sementara, saham-saham unggulan 45 atau indeks LQ45 sendiri berada di level 752,11 atau naik 0,91% atau 6,8 poin. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya