Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (5/5) berhasil rebound. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,60% atau 27,77 poin ke posisi 4.633,26.
Hasil ini tentunya sangat menggembirakan, mengingat pada perdagangan kemarin IHSG lesu di zona merah dan ditutup turun 2,53% atau 110,92 poin ke posisi 4.605,49.
Riset Valbury Sekuritas menilai bahwa sebetulnya beragam sentimen negatif dari pasar dalam dan luar negeri masih menghantui pergerakan IHSG hari ini. Namun hal itu ditutupin dengan perkembangan positif dari kondisi perekonomian Indonesia.
"Pertimbangan rupiah diperkirakan stabil dan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia meski melambat tetapi tumbuh positif serta sinyal dari harga minyak menunjukan kenaikan, menjadi katalis bagi IHSG yang diperkirakan menguat pada perdagangan saham hari ini," tulis Valbury Sekuritas dilansir dari laman resmi.
Sentimen pasar dari dalam negeri kini tengah memerhatikan aktivitas manufaktur Indonesia yang mulai mencatatkan kinerja terlemah sepanjang sejarah akibat pandemi covid-19 membuat produksi dan permintaan lesu.
Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia di angka 27,5 pada April, atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 43,5. Angka tersebut menjadi yang terendah sepanjang pencatatan PMI yang dimulai sejak April 2011 dan sekaligus paling dalam dibandingkan negara di Asia seperti Jepang dan Korea Selatan.
Nampak pemerintah kian pesimistis, seperti yang disampaikan dengan manufaktur yang jatuh, ekonomi pada triwulan I 2020 akan mengalami tekanan yang sangat dalam. Krisis kesehatan yang muncul dalam ekonomi dunia ini juga tengah mengancam sektor keuangan.
Baca juga: Wall Street Menghijau Terangkat oleh Raksasa Teknologi
Di lain pihak, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menilai, perselisihan AS dan Tiongkok yang kembali berkobar dan hubungan Korsel dan Korut yang memanas usai baku tembak di Zona Demiliterisasi (DMZ) menjadi sentimen utama indeks hari ini.
"Konflik geopolitik akan menjadi fokus investor, mengesampingkan perkembangan pandemi Covid-19," pungkas Lanjar.
Meski begitu, secara teknikal, dia tak memungkiri IHSG hari ini masih berpeluang berbalik arah alias rebound. Menurutnya, area support dan resistance indeks pada perdagangan hari ini berada di level 4.600 hingga 4.836.
Sementara itu, sentimen pasar dari luar negeri kini menyasar pada pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang makin yakin jika virus korona jenis baru berasal dari sebuah laboratorium di Kota Wuhan di Tiongkok, dengan alasan punya bukti baru.
Pompeo menuduh pemerintah Tiongkok menghalangi setiap penyelidikan dan menolak untuk bekerja sama dengan para ahli. Sebelumnya tuduhan itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan kritik bahwa Tiongkok menutup-nutupi cara menangani wabah.
Kantor Kepala Intelijen Nasional AS mengatakan lembaga itu sedang mencari tahu apakah wabah itu dimulai dari kontak dengan binatang atau kecelakaan laboratorium. Tiongkok telah menolak teori itu dan mengkritik respons AS terhadap covid-19.
Presiden Donald Trump memprediksi sebanyak 100 ribu pasien di Amerika Serikat mungkin meninggal dunia akibat virus korona. Angka itu lebih tinggi dari prediksi Trump sebelumnya yakni sebanyak 50 ribu hingga 60 ribu jiwa. (A-2)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved