Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMISI IV DPR RI terang-terangan menyatakan selama ini belum pernah ada Menteri Pertanian (Mentan) sekaliber Andi Amran Sulaiman, Mentan era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Alasannya, Amran mampu berlari kencang dengan prestasi sektor pertanian yang cemerlang padahal anggaran setiap tahunnya mengalami penurunan.
"Ibarat sepakbola, Amran sekaliber Messi dan Ronaldo yang merupakan tokoh utama kebangkitan tim sepakbola di klub dan negaranya," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR Michael Wattimena dalam rapat kerja bersama Menteri Amran dan para pejabat eselon I lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) di Gedung Komisi IV DPR, Jakarta, kemarin Senin (17/6).
Adapun APBN Kementan di tahun 2015 sebesar Rp32 triliun lebih, 2016 sebesar Rp27,6 triliun, 2017 sebesar Rp24 triliun, 2018 sebesar Rp21,68 triliun, dan 2019 sebesar Rp20.53 triliun.
Tak ayal, Michael menilai Amran termasuk menteri yang bersinar di kabinet Jokowi-JK karena berhasil mengadakan bahan pangan melebihi target atau surplus maupun kinerja pengelolaan keuangan yang sangat akuntabel.
Baca juga : 2020, Kementan Fokus pada SDM dan Infrastruktur Pertanian
“Makanya wajar kalau kemudian teman-teman memberikan apresiasi itu karena kinerja Pak Menteri,” katanya.
Michael mengungkapkan kebijakan sektor pertanian selama pemerintahan Jokowi-JK di tangan Amran menorehkan banyak prestasi yang spektakuler.
Pertama, dua minggu lalu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah merilis laporan keuangan Kementan 2018 dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini WTP ini diraih selama 3 tahun berturut-turut, terhitung dari 2016.
"Berbagai komoditas pangan seperti padi dan jagung, kini sudah swasembada bahkan sudah ekspor padahal dulunya pemenuhannya sebagian terpaksa harus didatangkan lewat impor," bebernya.
"Produk unggas, domba, dan kambing kini juga sudah ekspor ke berbagai belahan negara. Atas kinerjanya ini, ponten A untuk Pak Amran," pinta dia.
Selanjutnya, kata Michael, serapan anggaran Kementan pada Triwulan pertama tahun 2019 ini sangat luar biasa capaiannya, yakni sudah 21,4%. Serapan ini langka sekali karena biasanya awal triwulan itu tidak optimal.
Michael juga menyebutkan Menteri Amran dan jajarannya juga sangat tanggap dalam penanggulangan bencana. Setiap kali ada bencana, Menteri Amran langsung turun tangan dan menggerakan para mitra untuk turut berpartisipasi.
"Capaian tersebut tidak mungkin diraih dengan cara instan dan spontan. Karena sosok Amran adalah tipikal Menteri yang selalu siap pasang badan demi terwujudnya kedaulatan pangan," sebutnya.
"Untuk itu, dengan sederet prestasi Amran ini, ya tidak ragu mendukung agar Amran tetap dipertahankan untuk menduduki posisi strategis nomor satu di Kementan," tambahnya.
Pimpinan Komisi IV Roem Kono menilai Amran merupakan menteri yang hebat. Kementan mampu bersinergi dengan semua pihak untuk mensukseskan program pembangunan pertanian.
Selain itu, banyak program Kementan yang mengena dan tepat sasaran dan hasilnya pun sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh petani.
“Pemuda sekarang sudah banyak mulai terjun jadi petani melalui program petani millennial, juga Gempita. Ini suatu usaha untuk kita antisipasi modernisasi pertanian ke depan dan ini kita sambut baik,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo. Politisi Partai Gerindra ini memberikan apresiasi atas Predikat WTP dari BPK yang diraih Kementan dan capaian serapan anggaran Kementan APBN Tahun 2019 sebesar 21,43% atau Rp4,65 triliun dari Rp21,1 triliun.
Baca juga : Oposisi di DPR Doakan Mentan Amran Tetap Jadi Menteri
Peningkatan produksi berbagai sayur-sayuran dan buah-buahan dan sektor peternakan patut diacungin jempol sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan hewan kurban.
"Kami bangga Indonesia memiliki sosok Menteri pekerja keras seperti Amran Sulaiman. Kami berharap tetap menjadi Menteri pada pemerintahan yang akan datang," katanya.
Sementara itu, pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrembangtan) Nasional 2019 di Bogor, Selasa (18/6), Mentan Amran mengatakan capaian sektor pertanian merupakan hasil kerja sama semua pihak.
Ke depan, ia meminta ada beberapa program strategis Kementan yang harus ditindaklanjuti secara serius. Pasalnya berdampak besar ternyata pertumbuhan ekonomi nasional dan masa depan Indonesia.
"Program peternakan ada pengembangan sapi belgian blue, beratnya 2 ton. Kalau ini dilanjutkan, ini menentukan masa depan. Kita tidak lagi impor sapi, tapi justru ekspor," katanya.
"Program berikutnya, pengembangan Biodiesel 100 dan pengembangan lahan rawa melalui Program SERASI (Selamatkan Lahan Rawa Sejahterakan Petani, red),"imbuhnya.
Ketiga program ini penting untuk ditindaklanjuti mengingat menyiapkan dari sekarang program-program yang produktif untuk kemajuan pertanian ke depan. Dengan begitu, kebijakan-kebijakan yang tidak produktif perlu dicabut karena menghambat pertumbuhan produksi.
"Itu sesuai arahan Bapak Presiden agar investasi dan ekspor bisa meningkat. Dua hal ini yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi adalah ekspor dan investasi," kata Amran. (RO/OL-8)
Alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan mampu akan membeli BBM nonsubsidi.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang mengusulkan Revisi UU MD3
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menepis kabar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (Perppu MD3) sudah disiapkan.
Anggota Komisi VI DPR RI, Luluk Nur Hamidah, mengkritik Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur larangan penjualan rokok secara eceran per batang.
DPR mengingatkan pemerintah agar menepati janji bonus kepada pemain dan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 usai meraih juara pada Piala AFF U19 2024.
Pimpinan TNI semestinya menjadi garda terdepan dalam menekankan profesionalitas militer serta memberi demarkasi agar militer fokus dengan fungsi pertahanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved