Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RUMAH mode mewah asal Italia, Prada, merancang pakaian astronaut untuk misi bulan Artemis III Nasa, yang direncanakan pada 2025. Prada bekerja sama dengan Axiom Space, sebuah perusahaan teknologi luar angkasa dan pemasok pakaian astronot NASA yang berbasis di Texas, AS.
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Prada dalam pakaian antariksa Axiom Extravehicular Mobility Unit (AxEMU),” kata CEO Axiom Space Michael Suffredini seperti dikutip dari laman resmi Axiom Space.
“Keahlian teknis Prada dalam hal bahan mentah/baku, teknik manufaktur, dan konsep desain inovatif akan menghadirkan teknologi canggih yang berperan penting dalam memastikan tidak hanya kenyamanan astronot di permukaan bulan, tetapi juga pertimbangan faktor manusia yang tidak ada pada pakaian antariksa sebelumnya," lanjutnya.
Pakaian tersebut perluasan dari pakaian luar angkasa Exploration Extravehicular Mobility Unit (xEMU) yang digunakan oleh astronaut NASA. Pakaian antariksa AxEMU akan memberi para astronaut kemampuan eksplorasi ruang angkasa dan meningkatkan fleksibilitas, perlindungan yang lebih besar untuk menahan lingkungan yang keras, dan alat khusus untuk eksplorasi dan peluang ilmiah.
Baca juga: Tiga Astronaut Tiongkok Mendarat di Bumi
Dengan menggunakan teknologi dan desain inovatif, pakaian antariksa ini akan memungkinkan eksplorasi permukaan bulan yang lebih luas dibandingkan sebelumnya.
Pada proyek kolaboratif untuk pakaian astronaut tersebut, Prada memiliki peran utama pada pembentukan lapisan luar pakaian yang merupakan lapisan ringan namun harus melindungi bagian dalamnya dari tantangan lingkungan seperti debu bulan. Akan tetapi, tak boleh menghalangi mobilitas secara keseluruhan.
Lorenzo Bertelli selalu Direktur Pemasaran Prada mengatakan Prada memiliki banyak pengetahuan tentang cara mengemas kain menjadi pakaian dengan mobilitas yang baik.
“Prada memiliki banyak pengalaman dengan berbagai jenis kain komposit dan mungkin benar-benar dapat memberikan kontribusi teknis yang nyata pada lapisan luar pakaian antariksa baru,” menurut Profesor Jeffrey Hoffman, yang menerbangkan lima misi NASA dan telah melakukan empat kali perjalanan luar angkasa.
“Pakaian antariksa benar-benar seperti miniatur pesawat ruang angkasa. Pakaian tersebut harus memberikan tekanan, oksigen, dan menjaga suhu,” tambahnya.
Pengembangan pakaian antariksa ini merupakan tonggak penting dalam memajukan eksplorasi ruang angkasa, dan memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bulan, tata surya, dan hal-hal lainnya.(M-4)
Dua astronot NASA, Sunita Williams dan Barry "Butch" Wilmore, menghadapi ketidakpastian terkait jadwal kepulangan mereka dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
NASA telah mengungkap temuan awal yang mungkin menjadi petunjuk tentang asal usul kehidupan di Bumi setelah misi bertahun-tahun
Komandan penerbangan Barry "Butch" Wilmore dan pilot penerbangan Sunita "Suni" Williams terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS
Penemuan meteorit ALH84001 dari Mars menjadi terobosan dalam ilmu pengetahuan planet. Meteorit ini ditemukan di Antartika tahun 1984 dan memberikan bukti adanya air di Mars.
Setelah upaya ketiga, misi Starliner Boeing berhasil meluncurkan uji terbang berawak pertamanya dari Cape Canaveral pada Rabu pagi.
Salah satu dari tiga komputer yang mengatur hitungan mundur dari dasar landasan peluncuran mengalami masalah saat para astronaut sudah berada di kapsul dan bersiap mengangkasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved