Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Bagi penderita maag, pasti pernah merasakan sensasi terbakar di dada. Rasa tak nyaman ini tampak semakin buruk ketika mereka mencoba untuk tidur. Lalu, apa alasannya?
Menurut ahli gastroenterologi Scott Gabbard, MD itu disebabkan oleh gaya gravitasi alami. Saat kita duduk atau berdiri, gravitasi membantu memindahkan makanan melalui kerongkongan dan masuk ke perut tempat pencernaan terjadi.
“Saat berbaring, Anda kehilangan bantuan gravitasi dalam memungkinkan kerongkongan untuk membersihkan makanan, empedu, dan asam. Itu bisa membuat maag terjadi,” ujarnya seperti dikutip healthline.com, Rabu (7/9)
Pengalaman setiap orang dengan sakit maag memang berbeda-beda, tapi umumnya hal itu terjadi pada siang dan malam hari. Namun, banyak yang merasa lebih sulit untuk mengontrol di malam hari.
Apa yang menyebabkan sensasi terbakar di dada?
Melansir dari situs clevelandclinic.org, saat kita makan, makanan melewati tenggorokan menuju perut. Di situ ada otot (sfingter esofagus bagian bawah) yang mengontrol pembukaan antara kerongkongan dan lambung. Ia tetap tertutup rapat kecuali saat kita menelan makanan.
Ketika otot ini gagal menutup setelah makanan melewatinya, isi asam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan. Dokter menyebut gerakan mundur ini sebagai refluks. Ketika asam lambung mengenai bagian bawah kerongkongan, dapat menghasilkan sensasi terbakar. Inilah yang disebut maag atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
"Sekitar satu dari 10 orang dewasa mengalami sakit maag setidaknya sekali seminggu, dan 1 dari 3 mengalaminya setiap bulan. Sekitar 10 hingga 20% orang dewasa menderita maag kronis," kata Dr. Gabbard.
Tips Mengurangi Maag di Malam Hari
Dr. Gabbard merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk mengurangi gejala maag di malam hari.
1. Jangan langsung tidur setelah makan
Untuk seseorang dengan sakit maag kronis, makan kurang dari 500 kalori dan 20 gram lemak sangat ideal. Tunggu setidaknya tiga jam setelah makan untuk tidur. Perut membutuhkan empat hingga lima jam untuk mengosongkan makanan sepenuhnya, jadi berikan setidaknya tiga jam.
2. Perhatikan sensitivitas makanan.
Hindari makanan yang dapat memicu masalah pencernaan seperti tomat, lemon, produk susu, atau bahkan alkohol. Melansir dari situs Healthline, Anda dapat mencoba makanan yang berbeda. Makan lebih banyak sayuran dan oatmeal, yang merupakan salah satu makanan yang membantu mengurangi gejala refluks asam lambung.
Selain itu, Anda juga perlu mengunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh yang membuat makanan lebih kecil dan dapat membuat pencernaan lebih mudah.
3. Gunakan bantal
Dr. Gabbard merekomendasikan penggunaan bantal tubuh atau perangkat pemosisi tidur yang membantu Anda tetap miring ke kiri dengan kepala ditinggikan. Berbaring di sisi kiri Anda memungkinkan asam lambung melewati sfingter esofagus bagian bawah ke dalam perut. Selain itu, mengangkat kepala Anda memungkinkan gravitasi bekerja.
4. Mengurangi stres.
Anda dapat mencoba yoga, meditasi, atau menemukan cara sehat lainnya untuk meningkatkan suasana hati Anda untuk mengatasi stres.
5. Berhenti merokok.
Merokok dapat mengiritasi kerongkongan, saluran udara, dan dapat menyebabkan batuk yang dapat memicu refluks asam atau memperburuknya.
6. Hindari pakaian ketat
Anda harus menghindari pakaian yang terlalu ketat di pinggang Anda.
7. Jalan-jalan santai.
Cobalah berjalan-jalan atau melakukan gerakan santai setelah makan malam untuk membantu memperlancar pencernaan dan mengurangi risiko asam lambung merembes ke kerongkongan.(M-4)
Salah satu cara menjaga kesehatan saluran cerna si kecil ialah dengan menjaga keseimbangan bakteri baik dan jahat di dalam usus.
Tren makanan viral yang digemari generasi Milenial dan Gen Z patut diwaspadai dampaknya terhadap kesehatan lambung. Hal ini disampaikan oleh dokter gizi Putri Sakti Dwi Permanasari.
Makanan-makanan yang sedang viral memang menggugah selera, tetapi berpotensi meningkatkan risiko gastritis atau peradangan lambung.
Perut begah atau perut kembung adalah kondisi di mana perut terasa penuh, keras, dan sering disertai dengan rasa tidak nyaman.
Seorang pemuda ditemukan meninggal dunia di area perladangan kopi di Komplek Girsang Satu, Simalungun, Senin (22/4). Kematiannya diduga akibat penyakti asam lambung kronis.
Bagi penderita GERD, yang penting itu waktu sahur dan buka, makan secukupnya dan jangan berlebihan atau kurang. Lalu usahakan makan yang lunak dulu seperti jeli baru yang keras-keras.
Tindakan penanganan untuk GERD dan tukak lambung dapat bervariasi, tergantung pada penyebab serta tingkat keparahan kondisi sang pasien.
Hasil penelitian menunjukkan pada pasien GERD yang menjalani puasa Ramadan, terdapat penurunan gejala klinis dibandingkan dengan pasien GERD yang tidak berpuasa.
Kelompok individu yang berisiko mengalami gangguan kesehatan disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila hendak melakukan puasa intermiten.
Asam lambung yang naik hingga ke kerongkongan bisa menyebabkan komplikasi seperti suara menjadi serak dan sering batuk, dan jika sampai ke mulut maka bisa menyebabkan erosi dan kerusakan gigi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved