Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dari Bandung, Jenama Lokal ini Merambah ke Negeri Tetangga

Mediandonesia.com
23/7/2022 09:00
Dari Bandung, Jenama Lokal ini Merambah ke Negeri Tetangga
Monica Amadea(dok: Pribadi)

Keberanian, keuletan, dan kerja keras yang dilakukan Monica Amadea membuahkan hasil luar biasa. CEO sekaligus pendiri bisnis fesyen merek Monomolly itu, kini tengah menikmati kesuksesan sebagai pengusaha muda yang berhasil membawa produk fesyen lokal ke level Internasional.

Monomolly adalah jenama fesyen lokal Indonesia yang dirintis Monica sejak usia 20 tahun. Produk pakaian khusus perempuan ini awalnya hanya dijual terbatas, tetapi sekarang sudah diekspor ke Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Perempun yang kini berusia 26 tahun itu merintis brand Monomolly sejak kuliah di Bandung pada 2016. Pada awalnya, ia memulai bisnis baju untuk tambahan biaya kuliah dan hidup sehari-hari. "Saat itu saldo di ATM tinggal dua juta rupiah. Dari modal inilah saya mulai mengembangkan bisnis clothing," ujar Monica, dalam keterangan resminya, Kamis (21/7)

Di awal rintisan, Monica mengawali Monomolly dari bisnis kecil-kecilan sebagai reseller baju wanita. Lalu ia mencoba membuat produk baju sendiri dan menjualnya di platform e-commerce pada 2017.

Karena dibanjiri permintaan konsumen, ia pun mulai mempekerjakan seorang admin gudang untuk membantu pengemasan dan pengiriman.

Saat ini, Monomolly sudah memiliki tim dengan karyawan mencapai puluhan orang.

Sejak awal, perempuan kelahiran Jakarta ini bercita-cita memiliki brand sendiri untuk memajukan jenama lokal busana wanita. Pada pertengahan 2020, Monomolly mengembangkan sayap bisnis. Dari awalnya hanya memproduksi 1 ukuran, saat ini sudah memproduksi 4 ukuran, bahkan baju untuk yang memiliki berat 100 kilogram.

Di tahun itu pula, salah satu produksinya bisa terjual sampai ribuan potong hanya dalam hitungan detik di salah satu marketplace.  Monica mengaku membuat model baju itu setelah menonton salah satu drama Korea.

Setelah menyaksikan episode pertama, Monica langsung terinspirasi membuat setelan blazer yang dikenakan salah satu peran dalam drama tersebut. Sepekan kemudian hampir bersamaan dengan penayangan episode terbaru, produk blazer keluaran Monomolly pun diluncurkan.

"Notifikasi penjualan di appsnya luar biasa. Dapet banget hype-nya, sampai pas dramanya selesai itu kita udah jual belasan ribu pieces," terang Monica. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya