Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AJANG Garuda Hacks 5.0 yang digelar belum lama ini di kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Serpong Tangsel diikuti 550 peserta dari 216 sekolah dan perusahaan berbeda, termasuk 155 murid SMA/SMK. Peserta datang dari Intel, Govtech, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Bina Nusantara, dan lain-lain.
Sejalan dengan ulang tahun Garuda Hacks yang ke-5, tema Garuda Hacks tahun ini adalah “Kindness for a Better Tomorrow”.
Rafael Brian Sumali, Co-Founder dan Co-Managing Director Garuda Hacks mengemukakan Garuda Hacks 5.0 bertujuan untuk mendorong peserta memikirkan sesamanya dan bagaimana menciptakan solusi yang meningkatkan kehidupan mereka.
Baca juga : Ajang Talenta jadi Wadah Kreativitas Pelajar SMP di Cianjur
Selama tiga hari event tersebut, para peserta menciptakan solusi inovatif untuk salah satu dari dua “tracks” tahun ini, "Stronger Together" dan "Helping Hands". Solusi-solusi ini kemudian dinilai oleh panel juri internasional dari 10 negara berbeda, yang memberikan perspektif global mengenai solusi-solusi tersebut.
Salah satu tim pemenang tentang Garuda Hacks menilai, “Garuda Hacks kini menjadi memori inti THE RADS. Bersaing dalam hackathon 36 jam pertama kami melawan siswa berbakat dari Indonesia dan luar negeri sungguh luar biasa. Kami selalu fokus memberikan upaya terbaik kami, dan kemenangan menjadikannya benar-benar tak terlupakan, ” kata Shafira Nurrohmah, salah satu peserta dan juara dua Garuda Hackd yang merupakan mahasiswa Sistem Informasi Universitas Indonesia.
Bertumbuh dari 260 peserta tahun lalu yang digelar di kampus Untar menjadi 560 peserta tahun ini di kampus UMN, Garuda Hacks 5.0 melihat
solusi yang ditujukan untuk membantu penyandang disabilitas, mantan narapidana, buruh, dan aplikasi yang didukung oleh komunitas. Para juri mengatakan bahwa kualitas proyek yang diserahkan telah meningkat secara drastis.
Baca juga : SMP Al Izhar Raih Empat Penghargaan Kompetisi Sains Internasional
“Saya melihat proyek Garuda Hacks semakin inovatif dan kompetitif setiap tahunnya. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, dan saya berharap dapat melihat apa yang dapat dihasilkan oleh para pemikir cemerlang ini," ujar Viandrudigo Djianto, salah satu juri Garuda Hacks 5.0.
Viandrudigo adalah Insinyur Perangkat Lunak di Meta, yang berbasis di Silicon Valley.
“Seiring dengan berkembangnya Garuda Hacks, kami melihat semakin banyak proyek yang dibuat oleh perempuan dan orang-orang dari profil coding tradisional. Karena tujuan kami adalah untuk mendorong semua orang, apapun latar belakangnya, untuk memasuki bidang Ilmu Komputer dan Kewirausahaan, kami merasa terdorong dan bertujuan untuk melanjutkan upaya kami dalam menarik peserta dari seluruh Indonesia untuk berkompetisi di Garuda Hacks," tambah Rafael Brian Sumali, Co-Founder dan Co-Managing Director.
Menurut Rafael Brian Garuda Hacks adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2020. Dijalankan oleh pemuda Indonesia di sekolah menengah, universitas, dan profesional muda, Garuda Hacks menyelenggarakan kompetisi coding, bekerja sama dengan sektor publik, teknologi, pendidikan, dan organisasi nirlaba untuk memotivasi pesertanya dalam mengejar karir. Karier di bidang kewirausahaan dan ilmu komputer, dan menjadi pembuat perubahan bagi Indonesia.
"Kami menggunakan nama Garuda sebagai lambang cinta kami pada Indonesia," tegas Rafael Brian seraya menambahkan saat ini pihaknya tengah menjajaki kerjasama dengan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di Kemendikbud-Ristek. (H-2)
Irene juga berharap, para siswa agar terus konsisten dan persisten dengan bakat dan minat yang dimiliki khususnya dalam dunia debat.
Yang berbeda dari IAPVC 2024 ini salah satunya adalah kategori baru yaitu "Photo Enthusiast" yang ditujukan bagi peserta berusia 10-18 tahun.
Soundseeker menjanjikan pengalaman bermusik meliputi beragam genre dan pertunjukan, mulai dari rock dan pop hingga musik indie, atau bahkan musik hardcore.
Yogyakarta jadi lokasi turnamen karena dianggap sebagai barometer sepak bola putri di Tanah Air.
Perjuangan Mikael untuk mendapatkan kemenangan tidak mudah banyak hal yang harus ia persiapkan dan tantangan yang harus dilewati.
UNTUK kedua kali ibis Styles Jakarta Airport menggelar dan menjadi tuan rumah untuk event Mixology Competition Part II pada 24 Juli 2024.
Kalangan pendidikan usulkan informasi tentang kelapa sawit dimasukkan dalam muata lokal sekolah
Sosialisasi pilkada serentak juga dilakukan jajaran KPU dengan mendatangai SMA dan SMK di Kabupaten Bandung. KPU menyasar pelajar yang mempunyai hak pilih, tapi belum terdaftar.
Peran generasi muda dalam kemajuan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Terlebih, sebagai penerus, mereka akan menjadi tonggak estafet kemajuan budaya di masa depan.
Jumlah mahasiswa asal Indonesia di Taiwan terus bertambah, menunjukkan peningkatan minat pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan di sana.
OJK mengungkapkan total tabungan di program Satu Pelajar Satu Rekening (Kejar) mencapai Rp32,84 triliun. Jumlah ini berasal dari 57,05 juta peserta.
Kehadiran para pelajar di GIIAS 2024 memberikan mereka kesempatan untuk melihat secara langsung inovasi-inovasi terbaru dari merek-merek otomotif terkemuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved