Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BRANDING pariwisata secara daring kini semakin mudah di masa pandemi covid-19. Sebab, aplikasi Fairtual kini sudah dirilis. Kehadirannya dijamin membuat industri Meeting, Incentives, Conference, dan Exibihition (MICE) semakin berdenyut.
Aplikasi ini menjawab seluruh kebutuhan seller juga buyer sekaligus. Aplikasi ini bisa dinikmati di New Normal Travel Fair 2020 pada 7-15 November 2020. Pengunjung dapat mengakses event ini melalui tautan nntf2020.fairtual.in.
Industri MICE tetap seksi di masa transisi new normal seperti saat ini. Sebelumnya, lini bisnis ini babak belur dihantam pandemi covid-19. Kerugiannya mencapai Rp7 triliun selama tiga bulan awal pandemi covid-19 di Indonesia.
CMO Fairtual Christian Emerson mengatakan, aplikasi Fairtual menjawab semua kebutuhan upaya aktivasi kembali lini bisnis pariwisata MICE.
“Covid-19 memberikan dampak negatif yang sangat besar. Semua lini pariwisata lumpuh, termasuk MICE. Kini upaya pemulihan bisa cepat dilakukan. Branding-nya semakin efektif. Kami memiliki aplikasi baru, Fairtual yang mampu menjawab semua kebutuhan pasar,” kata Emerson.
Fairtual diinisiasi PT Solusi Indonesia Bangkit (SIB). Aplikasi ini menjadi inovasi penyelenggaraan event dalam bentuk virtual dengan memanfaatkan produk teknologi informasi dan komunikasi.
Fairtual juga memiliki pendekatan virtual reality. Pasalnya, aplikasi ini memanfaatkan objek-objek di dunia nyata yang direfeleksikan dalam format virtual tiga dimensi. Hasilnya pun lebih dinamis.
“Kami berikan sentuhan terbaik untuk memberikan kesan postif. Hasilnya tentu sangat riil. Siapapun seolah berada dalam sistem nyata, meski sebenarnya ada di dunia virtual. Dengan beragam kelebihan yang dimiliki, Fairtual sangat ideal diterapkan sebagai media branding pariwisata,” tegas Emerson lagi, Jumat (6/11).
Didesain menjawab tantangan dan kebutuhan MICE, Fairtual memiliki pendekatan dengan perangkat digital. Peralatan teknis yang digunakannya adalah laptop atau PC, smartphone, dan perangkat lain. Sistem Fairtual akan terkoneksi secara online melalui internet.
Founder Fartual Dimi Octora mengungkapkan, penyelenggaraan MICE semakin optimal dengan aplikasi ini.
“Penyelenggaraan MICE akan optimal dengan penerapan aplikasi Fairtual. Desainnya dibuat memang untuk menjawab kebutuhan MICE. Kami optimistis, industri MICE akan bangkit lagi karena aktivitas brandingnya kini semakin mudah,” ungkap Dimi.
Dengan kelebihan yang ditawarkan, Fairtual memang mampu menghadirkan suasana pameran seperti layaknya konvensional. Pengunjung bisa mendatangi setiap booth dan melihat beragam produk dan jasa yang ditawarkannya. Semakin menarik, melalui aplikasi ini pengunjung juga bisa melakukan transaksi. Dimi memaparkan, Fairtual bisa diakses secara mudah.
“Karena formatnya virtual, Fairtual bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Cara ini tentu lebih cepat dan mudah, terutama dalam upaya menjalankan tata kelola kebiasaan baru. Dengan algoritma canggih, para pembeli akan terjaring secara maksimal. Sebab, pengunjung akan menikmati sensasi belanja yang menarik sesuai keinginannya,” papar Dimi lagi.
Menjadi platform ‘Partner for Your Virtual Exhibition’, Fairtual juga didukung oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Proses pengerjaannya melibatkan beragam insan media. Bergabung juga Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra, Cheers, dan PaSTI. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya menjelaskan, aplikasi Fairtual menjadi media penggerak MICE terbaik.
“MICE menjadi lini penting yang harus dihidupkan kembali. Untuk itu, brandingnya harus kuat. Kami tertolong oleh sistem bagus yang ditawarkan Fairtual. Dengan konsepnya, industri MICE akan kembali bergerak dengan dukungan aplikasi ini. Aktivitas transaksi akan berjalan dan masyarakat tetap mendapatkan manfaat secara ekonomi,” tutup Nia. (RO/OL-09)
APLIKASI penunjuk jalan besutan Google yakni Google Maps kini menghadirkan dua fitur baru yang semakin memudahkan navigasi pengguna.
Bagaimana solusinya? Berikut langkah-langkah agar laptop kita berlari kencang.
Live streaming memberikan berbagai manfaat keterlibatan, termasuk interaksi secara real time dan kesempatan untuk terhubung dengan audien.
Merchant yang menggunakan QRIS sebanyak 31,6 juta. Meskipun demikian, adopsi pembayaran digital di kalangan UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan.
Google telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan layanan pemendek URL Goo.gl mulai 23 Agustus 2024.
Pengguna WhatsApp terkadang menghadapi masalah dengan pesan yang hilang atau terhapus secara otomatis.
Pertumbuhan populasi yang signifikan, terutama meningkatnya pasangan muda, angka kelahiran, serta didukung pertumbuhan ekonomi menjadi daya dorong permintaan.
MERCURE Bandung Nexa Supratman bersama Alux Wedding Organizer mempersembahkan Bride Market Wedding Expo 2024 pada tanggal 27-28 Juli 2024.
GIIAS 2024 menghadirkan lebih dari 55 merek kendaraan, yang terdiri atas mobil penumpang, kendaraan komersial, dan sepeda motor.
Selain pameran, ARCH:ID 2025 juga menyelenggarakan konferensi internasional yang akan mengundang sejumlah ahli dan profesional industri arsitektur dan konstruksi.
Pameran Travel Haji dan Umrah Kembali digelar di berbagai Kota di Indonesia, termasuk di Jakarta
Jumlah mahasiswa asal Indonesia di Taiwan terus bertambah, menunjukkan peningkatan minat pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan di sana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved