Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KONFEDERASI Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mengadakan rapat pleno DPP KSPSI, Kamis (25/4). Salah satu keputusan yang dihasilkan bahwa kegiatan dukung-mendukung dalam Pilpres 2024 telah berakhir, dan karena itu KSPSI segera kembali ke gerakan sektoral memperjuangjan isu-isu perburuhan.
Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat menegaskan bahwa sikap dukung-mendukung yang dilakukan KSPSI adalah juga untuk menyuarakan kepentingan buruh. Karena Pilpres sudah selesai, perjuangan KSPSI adalah akan kembali bergabung dengan gerakan masyarakat sipil lainnya.
Di samping itu, KSPSI juga menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai presiden terpilih hasil Pilpres 2024.
Baca juga : Peringati Hari Buruh, Panasonic Tegaskan Komitmen Tingkatkan Kualitas SDM
"Kepada Prabowo Subianto, selamat menjalankan amanah dengan penuh hikmat, khususnya kelak bila telah resmi memimpin bangsa pada Oktober mendatang," ujar Jumhur dalam siaran pers, Jumat (26/4).
Jumhur yang mengaku memahami pikiran-pikiran Prabowo Subianto pada masa lalu. Karenanya, ia masih menyimpan harapan bahwa Prabowo akan mengingat atau menggali kembali pikiran-pikiran kerakyatannya.
"Pikiran-pikiran kerakyatan yang pernah digagas Prabowo dalam bukunya Paradoks Indonesia masih sangat relevan untuk menjadi pedoman dalam membangun bangsa ke depan," tandas Jumhur.
Baca juga : Wasekjen Gerindra: Tuntutan Buruh Mampu Diatasi Jika Prabowo Subianto Jadi Presiden
Dalam kesempatan yang sama, Sekjend KSPSI yang juga Ketua Umum FSP LEM SPSI, Arif Minardi, menyatakan pada momentum May Day 2024 tanggal 1 Mei mendatang, buruh Indonesia akan menuntut pencabutan UU Omnibus Law.
Pihaknya juga akan mendesak pemerintah agar tidak sembrono menggunakan dana BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini jumlahnya hampir Rp750 trilyun dan menghentikan pungutan-pungutan pajak yang memberatkan buruh dan rakyat.
"Selain itu juga stop perbudakan modern kepada pengemudi online khususnya OJOL. Negara harus turun tangan memastikan perbudakan itu segera dihentikan dan diatur sistem yang lebih manusiawi," pungkas Arif. (B-3)
Ini merupakan bentuk kepedulian dan perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) dan Hari Keluarga Nasional ke-31 Tahun 2024.
Tak cuma dimanjakan dengan makanan dan pembagian kaus, buruh juga mendapatkan doorprize dan santunan.
Tanggal 1 Mei selalu punya arti penting bagi buruh di dunia. Hari Buruh Internasional (May Day) telah mengukir makna dan sejarah panjang bagi buruh, tak terkecuali para pekerja perempuan.
Memperingati Hari Buruh Internasional, Kemenaker mengangkat tema MayDay 2024: Kerja Bersama Wujudkan Pekerja/Buruh yang Kompeten dengan tag line MayDay is Terampil Day.
POLRI mencatat tren penurunan kasus gangguan keamanan saat perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day, Rabu, 1 Mei 2024.
May Day diharapkan menjadi momentum meningkatkan komitmen penuntasan pembahasan RUU PPRT.
MEMPERINGATI Hari Buruh, ribuan buruh di Batam melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Walikota Batam.
POLDA Lampung dan jajaran mengerahkan sebanyak 1.203 personel untuk pengamanan aksi May Day dan perayaan Hari Buruh, pada Rabu (1/5).
PKS mendesak pemerintah agar mendengarkan masukan dan tuntutan dari para pekerja yang selalu disuarakan setiap tahunnya.
Pada Hari Buruh Internasional tahun 2024, Kementerian Ketenagakerjaan mengampanyekan tema “May Day 2024: Kerja Bersama Wujudkan Pekerja/Buruh yang Kompeten.”
PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena dipilih menjadi Staf Khusus Polri Bidang Ketenagakerjaan. Hal itu disampaikan langsung oleh Kapolri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved