Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DUKUNGAN terhadap calon presiden (capres) di Pilpres 2024 semakin banyak mengarah ke Ketua Umum Prabowo Subianto. Hal itu mengokohkan posisi Prabowo sebagai kandidat capres terkuat di Pilpres 2024.
Gelora menjadi partai politik kedua yang akan segera mendeklarasikan dukungannya terhadap Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut.
Baca juga: Mahfud Minta Masalah Umur Capres-Cawapres Tunggu Putusan MK
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno yang mengatakan bahwa arah dukungan Gelora sebenarnya sudah sangat lama terhadap Prabowo. Dukungan tersebut dipicu dari track record elite politik Gelora yakni Anis Matta dan Fahri Hamzah yang sudah mendukung Prabowo sejak masih di PKS.
"Elit Gelora sejak lama mendukung Prabowo. Sebut saja misalnya, saat Anis Matta dan Fahri Hamzah jadi elit kunci PKS, keduanya mengarahkan dukungan politiknya ke Prabowo," kata Adit lewat keterangan yang diterima, Sabtu (5/8).
Baca juga: Mahfud MD: Presiden tidak akan Laporkan Rocky Gerung
Jadi tidak heran jika partai yang baru berdiri 2019 lalu saat ini lebih condong mendukung Prabowo ketimbang kandidat capres yang lain. Dukungan Gelora semata-mata karena memang sudah memiliki sejarah yang panjang dengan ketua umum Partai Gerindra tersebut.
"Tak heran setelah Anis Matta dan Fahri mendirikan Gelora terlihat condong ke Prabowo. Ada kedekatan sejarah," tambah Adi.
Diketahui, Partai Gelora sudah konkret menyatakan dukungannya terhadap Prabowo. Partai bentukan Fahri Hamzah itu sudah siap untuk melakukan deklarasi terhadap matan komandan Kopassus tersebut.
Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Prabowo terkait kapan deklarasi akan diutarakan. Deklarasi tersebut menjadi modal tambahan Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2024.
"Jadi pembahasan sudah dilakukan beberapa kali, tinggal menunggu kesepakatan waktu antara Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto," ucapnya.
Prabowo yang memiliki sifat merangkul dan tidak memilih koalisi menjadi primadona berbagai parpol din Indonesia. Mahfuz sendiri menmgakui telah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Prabowo untuk membahas deklarasi.
"InsyaAllah sebentar lagi Partai Gelora akan mendeklarasikan dukungan capresnya ke Pak Prabowo Subianto," pungkasnya. (H-3)
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki banyak kesamaan. Salah satunya dalam perolehan kursi DPR RI yang sama pada Pemilu 2024.
Anggota DPD RI dukung kembali Mantan Ketua DPD Irman Gusman
KPU menyampaikan Sirekap yang akan digunakan di Pilkada nanti telah melewati berbagai perbaikan sistem.
KPU kini fokus laksanakan Pemungutan Suara Ulang tindak lanjut amar putusan MK atas PHPU (perselisihan hasil pemilu) Legislatif 2024.
Plt KPU RI Mochammad Afifuddin menjawab cicitan calon wakil presiden pada Pilpres 2024, Mahfud MD terkait mobil dinas, pesawat jet, dan fasilitas asusila KPU
Sirekap tetap diperlukan pada Pilkada 2024 supaya masyarakat dapat memperoleh hasil pemilihan secara cepat. Kendati demikian, sengkarut persoalan yang meliputi penggunaan Sirekap
USTAZ Yazid bin Abdul Qadir Jawas meninggal dunia hari ini, Kamis, 11 Juli 2023, pukul 13.35 WIB, di Bogor, Jawa Barat. Berbagai pihak menyampaikan ungkapan duka cita.
Jika MK menilai bahwa UU Pilkada dianggap masih merugikan pihak atau partai politik tertentu, kemungkinan MK akan menerima gugatan dari Partai Buruh dan Partai Gelora.
Partai Buruh dan Partai Gelora meminta MK membatalkan Pasal 40 ayat (3).
PENGAMAT politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai Partai Gelombang Rakyat (Gelora) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sulit untuk disatukan.
Partai Gelora menolak PKS bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran karena narasi yang menyerang saat Pilpres 2024.
Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved