Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Naomi Esthernita, mengatakan bahwa pemberian susu formula tidak akan bisa menggantikan ASI yang diberi secara eksklusif oleh ibu untuk anak.
“Susu formula memang memiliki nutrisi yang sama dengan ASI, seperti protein, kalsium, karbohidrat dan omega, namun, ASI menawarkan hal yang lebih lagi. Kecerdasan dan pertumbuhan anak akan sangat dipengaruhi oleh ASI yang diberi langsung oleh ibu. Selain itu, kontak fisik dengan anak akan membangun hubungan yang lebih erat antara anak dan ibu.” ujar di Jakarta, Sabtu (6/8).
Baca juga: Pemberian ASI Eksklusif Butuh Warm Chain, Apakah Itu?
Pihaknya menambahkan bahwa selain dengan semakin sibuknya Ibu yang memiliki anak di Indonesia, tingginya tingkat penjualan susu pengganti ASI juga menjadi penyebab kurang optimalnya pemberian ASI. Ia mengatakan bahwa penjualan global susu pengganti ASI adalah bernilai $45 miliar, selain itu media juga lebih sering menampilkan iklan susu formula dibanding kampanye pemberian ASI. Hal ini menambah keyakinan sang ibu untuk memberi susu pengganti ASI dibanding langsung memberi ASI.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 50,70 juta penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja adalah perempuan pada 2020. Jumlah tersebut meningkat 2,63% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 49,40 juta orang. Semakin tingginya tingkat wanita yang berkarir, membuat keterbatasan dalam melakukan aktivitas laktasi bagi anak.
Alternatifnya, sambung dr. Naomi, para Ibu kini memilih untuk memberikan susu formula bagi anak, terutama bayi, yang dianggap memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan ASI, dalam mendukung pertumbuhan anak. (OL-6)
Jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif pada 2018 sekitar 6,5%, kemudian turun pada 2021 menjadi 52,5%.
Pada era semakin terbukanya media sosial, iklan dan promosi susu formula yang dilakukan semakin gencar harus dibatasi.
Pemerintah membuat aturan soal batasan promosi susu formula (sufor) bayi sebagai langkah pemberian air susu ibu secara eksklusif untuk bayi baru lahir selama enam bulan.
Rumah sakit dilarang memberikan susu formula (sufor) untuk bayi yang baru lahir tanpa indikasi medis, agar tidak menyulitkan ibu untuk menyusui anaknya secara eksklusif
Indonesia masih mengalami beberapa masalah gizi, seperti kurangnya zat besi yang dapat menjadi salah satu faktor penyebab stunting.
Profesi dokter yang langsung berhubungan dengan nyawa dan kesehatan manusia harus diatur dengan rambu yang ketat.
Tingkat pemberian ASI masih begitu rendah daripada yang diperlukan demi kesehatan ibu dan anak.
“Tahun 2021, terdapat 52,5% dari 2,3 juta bayi berusia enam bulan yang mendapat ASI eksklusif. Kembali terjadi penurunan,”
Kolostrum adalah ASI yang keluar di awal proses menyusui, khususnya di hari pertama hingga hari 4-5, jumlahnya memang terbatas.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain
Sebab, kata Nia, hingga saat ini dari banyak penelitian tidak ada transmisi Covid-19 melalui ASI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved