Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TERPIDANA kasus korupsi Otto Cornelis (OC) Kaligis mengugat aturan terkait remisi yang dinilai diskriminatif. Gugatan uji materi oleh OC Kaligis dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Muatan tersebut diatur dalam Pasal 14 ayat (1) huruf (i) Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. OC menjelaskan ada kontradiksi pertentangan dan pembatasan hak pemberian remisi yang diatur dalam Pasal a quo UU Permasyarakatan, dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
"Pemohon telah mencermati dan memahami berbagai ketentuan tersebut. Namun, tidak ditemukan pembedaan definisi hukum narapidana dengan mengelompokan pada jenis tindak pidana tertentu," ujar OC Kaligis di depan majelis hakim MK, Kamis (26/8).
Baca juga: Dari LP Sukamiskin, OC Kaligis Launching Buku KPK bukan Malaikat
Lebih lanjut, OC mengatakan PP tersebut mengatur syarat pemberian remisi bagi narapidana korupsi. Sementara, dirinya bukan pihak atau pelaku yang bekerja sama (justice collabolator), sehingga pengajuan remisinya ditolak.
"Bagaimana mungkin saya justice collaborator untuk hal yang sama sekali saya tidak ketahui," pungkasnya.
Dia pun meminta MK menyatakan Pasal 14 ayat (1) huruf (i) UU 12/1995 bertentangan dengan UUD 1945. Serta, tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat sepanjang dimaknai pemberian remisi berlaku secara diskriminatif.
Lalu, menyatakan bahwa keberadaan Pasal 14 ayat (1) huruf (i) UU 12/1995 dipandang perlu untuk dipertahankan. Sehingga, harus dimaknai bahwa pemberian remisi tersebut berlaku secara umum, tanpa diskriminasi.
"Bahwa Pasal 14 ayat (1) huruf (i) UU 12/1995 harus dimaknai berlaku untuk seluruh narapidana. Dengan syarat, berkelakuan baik, sudah menjalani masa pidana sedikit enam bulan, tidak dipidana dengan pidana penjara seumur hidup, lalu tidak dipidana dengan hukuman mati," urai OC Kaligis.
Baca juga: Ini Daftar Koruptor yang Dihadiahi Diskon Hukuman
Menanggapi hal itu, hakim konstitusi Daniel Yusmic meminta pemohon lebih menjabarkan pada hak konstitusional yang dilanggar atau potensial dilanggar dalam penerapan pasal tersebut. Sebab, permohonan OClebih pada implementasi PP 99/2012.
Sementara, hakim konstitusi Suhartoyo menyarankan pemohon melihat penjelasan lain pada UU 12/1995, yang memuat aturan remisi dapat diberikan sepanjang memenuhi ketentuan perundang-undangan. Dalam perkara ini, lanjut dia, pemohon mengaitkan norma pada Pasal 14 ayat 1 huruf (i) dengan PP 99/2012.
"Kalaupun bisa diberikan norma oleh MK, Bapak tidak terhadang penjelasan itu. Mohon Bapak pikirkan, pertimbangkan, apakah cukup Pasal 14 ayat 1 huruf (i) saja yang dipersoalkan, atau beserta penjelasannya," tukas Suhartoyo.(OL-11)
Penetapan kursi dan calon anggota legislatif terpilih Pileg 2024 molor setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menerima enam permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) pileg 2024.
Pemohon uji materi syarat usia calon kepala daerah pada Pasal 7 ayat (2) huruf e UU Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) menyayangkan permohonan serupa
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) rampung melakukan rekapitulasi hasil pemungutan suara ulang (PSU) Pileg DPD 2024 daerah pemilihan Sumatera Barat.
Titi mengaku kecewa dengan dugaan adanya plagiasi yang dilakukan oleh anak kedua dari Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) tersebut.
Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan bahwa hakim konstitusi Anwar Usman tidak akan terlibat dalam pemeriksaan maupun pengambilan keputusan perkara uji materi syarat usia calon kepala daerah.
Dua orang mahasiswa pemohon perkara uji materi syarat usia calon kepala daerah meminta hakim konstitusi Anwar Usman tidak diikutsertakan dalam pemeriksaan maupun pengambilan keputusan
Pemerintah telah menerbitkan aturan turunan dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dinilai terlalu buru-buru dalam pembahasan dan pengesahan sejumlah rancangan undang-undang (RUU), yakni RUU TNI, RUU Polri, Dewan Pertimbangan Presiden.
UU KIA mewajibkan perusahaan atau penyedia gedung memberikan fasilitas tempat penitipan anak sebagai bentuk dukungan para ibu pascamelahirkan.
Undang-undang dan peraturan perlindungan anak dalam sistem penyelenggaraan elektronik harus menjamin keamanan dan perlindungan anak.
Program latihan untuk membina, memelihara kesehatan masyarakat haruslah terukur teratur dan berdosis memenuhi kriteria olahraga aerobik, tingkat golongan dan usia yang sangat heterogen.
Ada empat peraturan turunan yang diamanatkan oleh UU KIA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved