Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALILl-dalil argumentasi maupun petitum dalam gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang diajukan oleh tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai para ahli mengandung inkonsistensi.
Pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas Feri Amsari menilai bahwa petitum yang dimohonkan dalam gugatan bertabrakan antara satu dengan yang lainnya.
"Soal di petitum, menurut saya aneh. Kenapa lucu? Petitum yang meminta bahwa perlu Perhitungan Suara Ulang (PSU) karena kecurangan sudah belangsung terstruktur, sistematis, masif (TSM), lalu meminta agar KPU diberhentikan seluruhnya. Kalau ini dikabulkan seluruhnya oleh MK, PSU besok pagi, KPUnya diberhentikan, siapa yang menyelenggarakan PSU?," ujar Feri pada Minggu (16/6).
Lebih lanjut Feri menambahkan, dalam menyusun permohonan ke MK tidak hanya menyangkut soal hukum acara, teori-teori, namun juga logika yang benar dalam berhukum.
Baca juga : Gugatan Kubu Prabowo-Sandi Condong ke Emosional
"Makanya saya merasa sepertinya ini betul-betul tidak disusun secara matang. Itu sebabnya ini menjadi masalah," tambah Feri.
Hal serupa diungkapkan Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti yang menilai, alih-alih memperkuat argumen yang hendak di bangun, justru argumentasinya tampak saling bertabrakan.
"Kalau kita cermati permohonan ini banyak inkonsistensi, semua hal dimasukkan dalam keranjang permohonan tanpa dicek dulu saling menguatkan atau tidak," tukas Ray.
Sedangkan Ahli Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti lebih menilai isi petitum-petitum yang didalilkan dalam permohonan tersebut terkesan tidak lazim. Sehingga ia pun menyangsikan apakah permohonan tersebut disusun oleh orang yang ahli dibidang hukum ataukah pemohon prinsipal yakni Prabowo-Sandi.
"Muncul pertanyaan ini apakah gagasan-gagasan 'terobosan' ini dari tim kuasa hukum atau permintaan dari pemohon prinsipal, karena seperti seakan-akan yang bikin bukan orang hukum," pungkas Bivitri.
Petitum yang dinilai oleh Bivitri tidak lazim dalam PHPU itu ialah terkait permohonan untuk mendiskualifikasi paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, kemudian permintaan dilaksanakannya perhitungan suara ulang (PSU) dengan terlebih dahulu digantinya seluruh jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
BAWASLU RI menyatakan sebanyak 81 persen penanganan pelanggaran masih lahir dari temuan jajaran pengawas pemilu,sisanya dari laporan masyarakat.
Penetapan kursi dan calon anggota legislatif terpilih Pileg 2024 molor setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menerima enam permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) pileg 2024.
Pemohon uji materi syarat usia calon kepala daerah pada Pasal 7 ayat (2) huruf e UU Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) menyayangkan permohonan serupa
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) rampung melakukan rekapitulasi hasil pemungutan suara ulang (PSU) Pileg DPD 2024 daerah pemilihan Sumatera Barat.
Titi mengaku kecewa dengan dugaan adanya plagiasi yang dilakukan oleh anak kedua dari Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) tersebut.
Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan bahwa hakim konstitusi Anwar Usman tidak akan terlibat dalam pemeriksaan maupun pengambilan keputusan perkara uji materi syarat usia calon kepala daerah.
Dua orang mahasiswa pemohon perkara uji materi syarat usia calon kepala daerah meminta hakim konstitusi Anwar Usman tidak diikutsertakan dalam pemeriksaan maupun pengambilan keputusan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved