Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pengamat: Ungkap Semua Aktor Agar Tak Ada Lagi Upaya Makar

M. Ilham Ramadhan Avisena
11/6/2019 22:55
Pengamat: Ungkap Semua Aktor Agar Tak Ada Lagi Upaya Makar
Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie(MI/M. Irfan)

PENGAMAT militer Connie Rahakundini Bakrie menilai pengungkapan aktor lain dalam kerusuhan 21-22 Mei lalu harus sesegera mungkin dilakukan oleh TNI-Polri.

"Saya berharap ya sesegera mungkin, karena begini, jangan sampai operasi ini gagal, kemudian ada percobaan berikutnya sampai Oktober nanti," ujar Connie ketika dihubungi, Selasa (11/6).

Itu bertujuan untuk menghindari adanya pengkoreksian upaya makar yang telah diungkap oleh polisi dan TNI.

"Karena kalau saya lihat dari data intelejen yang beredar, ini kelihatannya akan terus sampai Oktober. Ini tidak boleh diteruskan begini, makanya the faster the better, sehingga kalaupun betul ada rencana sampai Oktober mau mengacaukan itu tidak sampai terjadi," tukas Connie.

Menurutnya, pengungkapan dalang kerusuhan memang akan dilakukan secara berjenjang dan tidak bisa langsung dilakukan oleh polisi dan TNI. Ia juga mengatakan otak kerusuhan dan penyumbang dana merupakan satu kesatuan yang tidak dapat bergerak sendiri.

Baca juga : Polri Tegaskan terus Buru Aktor Utama Kerusuhan 21-22 Mei

"Sekali lagi kita semua berharap bahwa main maker atau mastermind-nya juga penyumbang dana terbesarnya itu akan terbongkar, karena pada prinsipnya ini sudah jelas adalah operasi yang panjang dan tersusun rapi, walaupun akhirnya berantakan. Menurut saya, mastermind itu tidak akan bisa jalan tanpa dana, demikian juga sebaliknya. Ada dana tidak ada mastermind-nya tidak bisa (berjalan)," imbuhnya.

"Sehingga semoga saja Polri dalam waktu dekat bisa mengerucut semua itu ke atas, terutama kan perlu dibuka siapa yang membuka hotel-hotel di ring satu, dua, tiga di Thamrin-Sudirman itu," sambung Connie.

Meski begitu, Ia mengapresiasi rilis yang dilakukan oleh kepolisian sore tadi di Kemenko Polhukam. Pasalnya, dari rilis itu pula dapat diketahui beberapa fakta baru yang selama ini diperdebatkan.

"Terbukanya pernyataan dari polisi bahwa memang ternyata senjata tersebut adalah senjata yang masih aktif. Selama ini kan dibilang itu sudah rusak. Kemudian excuse buat koleksi museum kopassus juga dibantah oleh kopassus sendiri, ini kan kemudian semakin membuktikan bahwa senjata tersebut adalah ilegal," jelas Connie.

Guna memperjelas informasi simpang siur soal keterlibatan nama TNI, Connie mengharapkan agar Kepala Staf TNI-AD mau memberikan pernyataan resmi untuk membantah hal tersebut.

"Ketika bicara Tin Mawar, rakyat banyak melihat Kopassus, baik Kopassus aktif maupun purnawirawan. Saya kira kita tidak boleh mendiskreditkan atau merugikan Kopassus dalam kasus ini, sehingga saya berharap KSAD memberikan pernyataan resmi bahwa Tim Mawar sudah bubar lama dan yang terlibat itu adalah sipil yang tidak ada hubungannya dengan Kopassus hari ini," tukasnya.

Selanjutnya, Ia juga mengharapkan Kemenhan mau lebih konkret mengatur soal tata kelola senjata guna menghindari hal serupa terulang kembali.

"Karena Menhan memang sempat membantah tentang senjata pak Narko ini, sekarang terbukti. Jadi menurut saya ini akan menjadi pr besar bagi Kemenhan tentang masalah tata kelola senjata, jangan-jangan bukan cuma senjata pak Narko ini saja," tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya