Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Tugas PAN di Koalisi Prabowo-Sandi Selesai

Rahmatul Fajri
30/4/2019 08:45
Tugas PAN di Koalisi Prabowo-Sandi Selesai
Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan(MI/PANCA SYURKANI)

WAKIL Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan ­mengatakan tugas PAN di Koalisi Indonesia Adil Makmur Prabowo-Sandi sudah selesai. Koalisi itu terbentuk dan berkomitmen untuk memenangkan Prabowo-Sandi dalam kontestasi Pilpres 2019.

Setelah perhelatan pilpres usai, kata dia, PAN berhak menentukan arah dukungan politik ke depan.

“Pilpres selesai, ya kita berhak dan punya otoritas penuh untuk menentukan langkah ke depan demi kepentingan partai dan apa yang bisa partai lakukan untuk berkontribusi bagi bangsa ini,” kata Bara di Jakarta, kemarin.

Meski telah menentukan langkah untuk mendukung Jokowi-Amin dan berbeda dengan sikap partainya, Bara menilai hal tersebut merupakan hal yang lumrah. “Ya, tentu pertentangan, debat pasti ada, biasa saja. Tapi bukan saya saja yang terbuka dukung Jokowi, ada Bima Arya yang juga waketum,” katanya.

Dia mengatakan segala kemungkinan masih bisa terjadi ke depan. Arah dukungan partai bisa saja berubah. “Segala kemungkinan bisa terjadi. Tapi kita lihat untuk kepentingan partai, bagaimana posisi kita yang terbaik lima tahun ke depan. Yang jelas, secara historis kita memang hampir selalu beada di pemerintahan semenjak berdiri pada 1998,” jelasnya.

Bara juga menyebut people power ala Amien Rais telah layu sebelum berkembang. Ia yakin masyarakat termasuk kader dan simpatisan PAN tidak akan mengikuti Amien Rais. “Ini (gagasan people power) sudah layu sebelum berkembang, menurut saya,” ujarnya.

Menurut Bara, seruan Amien agar pendukung Prabowo-Sandi bergerak tak akan terealisasi. Pasalnya, tidak ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif dalam pemilu. Apalagi, hasil hitung manual KPU atau real count konsisten dan tidak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

“Saya mengatakan dari awal, hasil hitung cepat merefleksikan hasil akhir, hasil final yang akan diumumkan KPU.”
 
Diuntungkan
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiarti mengatakan PAN diuntungkan jika nantinya bergabung ke koalisi pendukung Jokowi-Amin.

Menurutnya, pada lima tahun ke ­depan setelah pemerintahan Jokowi-Amin  selesai, PAN akan mendapatkan modal yang bagus sehingga bisa menggalang dukungan untuk berbicara banyak di Pilpres 2024.

“Koalisi itu mengikat hanya lima tahun dan pada 2024 peta politik berubah total. Jadi PAN bisa mencalonkan sendiri presiden selanjutnya atau peta politiknya akan berubah sama sekali,” jelas Aisah.

Di sisi lain, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti memprediksi diperlukan waktu lama bagi PAN untuk memutuskan pindah ke koalisi Jokowi-Amin. Meski sebelumnya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu dengan Presiden Jokowi, ia menilai justru keputusan tidak akan diambil dalam waktu yang cepat.

“Di luar itu pesannya ialah kemungkinan PAN bergabung dengan koalisi Jokowi, tapi ada tahapan panjang. Untuk sementara mungkin membiarkan isu ini mengambang, sambil menunggu hasil perolehan suara, baru ada ketegasan politik,” kata Ray.

Dia juga menilai pada saat yang bersamaan, Zulkifli Hasan pun berusaha memperlihatkan sikapnya yang berbeda dari Amien Rais sehingga pada akhirnya keputusan partai mungkin akan keluar dari Zulkifli sebagai ketua umum. “Demi kepentingan partai ke depan tentu harus ada langkah berani dari elite PAN.” (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya