Tuduhan Kecurangan dari Kubu 02 Paradoks

TIM Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin heran atas klaim kemenangan yang disampaikan calon wakil presiden nomor urut 02,

Prabowo Subianto. Data yang diungkap terkait dengan suara dinilai belum jelas sumbernya.

Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong, mengatakan klaim kemenangan yang dilakukan Prabowo dirasa aneh dengan pernyataan dari kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang menganggap Pemilu 2019 terdapat banyak kecurangan.

"Kita tahu bahwa di awal saat baru saja selesai pencoblosan, 02 menyata-kan menang dengan 62%. Anehnya, uniknya, lucunya, bersamaan dengan itu menyatakan pemilu curang. Ini kan jadi paradoks," ujar Usman, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, kemarin.

Menurut Usman, jika pernyataan Prabowo itu benar, berarti pasangan Prabowo-Sandi menang dengan cara curang.

"Artinya kan dia menang dengan curang. Kalau memang menang, tapi kan kita sudah memaparkan data, hasil real count mereka tidak jelas sumbernya," kata Usman.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo yakin menang dengan persentase 62%. Setelah mengatakan hal tersebut, Prabowo kemudian sujud syukur.

Bahkan, Prabowo mengklaim angka tersebut didapat berdasarkan hitungan real count di ribuan tempat pemungutan suara (TPS). TKN juga menyebut Pemilu Serentak 2019 berlangsung sukses. Hal itu disampaikan setelah mendapat respons dari berbagai negara yang memuji pelaksanaan pemilu 2019.

Usman menyebut, hingga saat ini sudah ada 33 negara memberikan apresiasi pada pergelaran pileg dan pilpres di Indonesia.

"Jadi, sudah 33 negara dan semuanya mempunyai perwakilan atau kedutaan di Indonesia dan melakukan pemantauan di sejumlah TPS. Jadi, mereka punya dasar mengapa mereka memuji pemilu di Indonesia.''

Selain itu, Usman mengatakan, Pemi-lu 2019 merupakan pesta demokrasi dengan partisipasi masyarakat mencapai 80,9%. Angka itu sudah melampaui target dari KPU yang menargetkan 77,5%.

Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, tetap menganggap Pemilu 2019 dinodai dengan dugaan kecurangan. Ia mengusulkan adanya Tim Pencari Fakta (TPF) untuk dugaan kecurangaan itu. (Mal/Ins/P-1)