Jaga Suara Jokowi, Rano Karno Bentuk Kamar Hitung

USAI pelaksanaan Pemilihan Umum serentak pada Rabu (17/4), Rano Karno berinisiatif membentuk kamar hitung yang berpusat di Hotel Grand Zurri, Serpong, Tangerang Selatan.

Aktor dan sutradara 'si Doel Anak Sekolahan' itu selain aktif mengampanyekan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, diketahui juga ikut berkontestasi sebagai salah satu calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Pemilihan Banten 3.

Tim Pemenangan Rano Karno, Beno Novitneang, menyebut kamar hitung yang dibentuk itu pertama-tama untuk memastikan tidak ada suara Jokowi-Ma'ruf yang hilang. Selain itu, kata Beno, kamar hitung bertugas untuk menjaga suara di Banten 3, dapil tempat Rano Karno dicalonkan.

Melibatkan tak kurang dari 50 relawan aktif, input data yang dilakukan hingga berita ini dibuat Sabtu (20/4), telah mencapai 80% dari lebih dari 17.861 tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah Tangerang Raya.

Hasil dari kamar hitung yang dibentuk itu akan digunakan sebagai data pembanding atas C1 Pleno yang diunggah ke laman Komisi Pemilihan Umum dan rekapitulasi ke tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga pleno tingkat pusat.

Secara umum, Beno menyebut hasil perolehan sementara yang diraih Rano Karno terbilang sangat memuaskan.

"Dari rekapitulasi mandiri yang kami lakukan melalui kamar hitung diprediksi suara Rano berpeluang memberi sumbangan 2 kursi untuk PDI Perjuangan mewakili Dapil Banten 3 Tangerang Raya. Data yang telah direkapitulasi akan kami gunakan sebagai pembanding sehingga tak ada suara yang hilang," terang Beno, Sabtu.

Baca juga:  UPDATE Real Count KPU: Jokowi-Amin 54,88%, Prabowo-Sandi 45,12%

Rekapitulasi dilakukan tidak hanya untuk kepentingan Rano Karno sebagai caleg, tapi juga juga mengawal suara Jokowi-Kiai Ma'ruf yang menurut berbagai hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei diprediksi akan menjabat sebagai presiden dua periode.

"Kita ingin memastikan suara Pak Jokowi di Tangerang Raya tidak terganggu dan kita kawal," kata Rano.

Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan,  Emrus Sihombing, menilai raihan suara Rano Karno yang melampaui suara partai disebabkan oleh beberapa variabel.

"Setidaknya ada dua variabel. Beliau artis dan Rano Karno pernah mengisi jabatan pemerintahan di Banten sebagai Wakil Gubernur dan kemudian Gubernur," ungkap Emrus.

Ia menambahkan ketika tidak ada calon yang menyuguhkan program-program yang visioner, maka pemilih akan menjatuhkan pilihannya kepada yang populer.

"Dan Rano Karno sosok populer yang telah memiliki jejak rekam yang baik saat menjabat gubernur," ungkap Emrus.

Sementara mengenai kekalahan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di Banten, Emrus berpandangan kerja kerja relawan tetap memiliki pengaruh dan sangat bermanfaat.

"Jangan salah. Memperkecil kekalahan di Banten dan Jabar sangat menentukan kemenangan Pilpres secara nasional," ungkap Emrus. (RO/OL-1)