Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pluralisme dalam Bermuhammadiyah

Bahrus Surur-Iyunk Pengurus Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur/guru SMA Muhammadiyah I Sumenep
17/7/2024 05:00

DALAM hitungan kalender Hijriah, Muhammadiyah sudah berumur 115 tahun pada 09 Zulhijah 1445 (16 Juni 2024). Dari usianya yang cukup panjang itu, Muhammadiyah telah memberikan sumbangsih perubahan yang mengiringi perjalanan negeri ini, dari cara berpikir, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, hingga cara beragama. Dari gerakan Islam modernis terbesar itu pula muncul banyak karya dan AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) yang mewarnai dan bermanfaat untuk masyarakat, bangsa, dan negara ini.

Dalam konteks yang lebih mendasar, Muhammadiyah sendiri sesungguhnya bukan hanya sebuah organisasi kemasyarakatn Islam yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Lebih dari itu, Muhammadiyah ialah ide besar, cara berpikir, ideologi, atau paradigma yang dibangun dari pemahaman atas sumber ajaran Islam, Al-Qur'an dan sunah rasul. Dari sinilah warga, anggota, atau sekadar simpatisan Muhammadiyah berpikir, berbuat, dan menjalani kehidupan mereka berdasarkan pemahaman keagamaan yang dibangun oleh ormas Islam yang kaya dengan ribuan AUM (sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, panti asuhan, BMT, dan sebagainya).

Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/pluralisme-dalam-bermuhammadiyah



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya