Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEJUMLAH wilayah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dilanda banjir pada Selasa (28/5/2024). Sebanyak 64 rumah warga yang terdampak banjir khususnya di RW 06 Kelurahan Wua-Wua, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari.
Berdasarkan pantauan media ini di kelurahan tersebut, terlihat puluhan rumah terdampak banjir lumpur sampai setinggi satu meter. Warga juga terlihat melakukan pembersihan lumpur pasca banjir.
"Banjir terjadi kemarin sekitar pukul 13.30 Wita yang mengakibatkan 64 keluarga terendam banjir," ujar Dongi Ketua RW 06, Kelurahan Wua-Wua, Kelurahan Wua-Wua, Kota Kendari, saat ditemui di lokasi pada Rabu (28/5/2024).
Baca juga : Banjir Kembali Melanda Kendari
Dijelaskannya bahwa banjir tersebut kerap terjadi setiap tahun. Namun banjir kali ini merupakan yang terparah karena masuk hingga rumah warga.
"Setiap tahun banjir. Namun kali ini banjir yang sangat besar karena lumpur sudah masuk rumah hingga satu meter. Selain itu, barang-barang hancur. Apalagi yang tinggal di sekitar pinggiran kali dibawa arus semua," ungkapnya.
Dia juga menyebutkan banjir lumpur disebabkan penggusuran gunung untuk dijadikan tanah kaplingan. Selain itu banyak perumahan atau BTN.
Baca juga : Banjir di Konawe Utara Sulawesi Tenggara Meluas, Warga Mengungsi dan Kendaraan Tenggelam
"Di atas banyak BTN. Yang memperparah itu ada perusahaan yang melakukan penggusuran gunung untuk dijadikan tanah kaplingan. Inilah salah satu penyebab utamanya," jelasnya
Bahkan, kata dia, sebelum ada aktivitas pembangunan perumahan yang dilakukan para pengembang alias developer, wilayah yang dipimpinnya itu tak pernah mengalami musibah banjir yang sangat parah. "Kalau dulu, hujan turun tak pernah sampai masuk air kerumah. Kalau pun air kali meluap, tetapi airnya jernih. Sekarang airnya keruh karena ada lumpurnya. Itu karena di atas sana banyak aktivitas penggusuran gunung dan pembangunan perumahan oleh developer, makanya banjir lumpur kita di sini," bebernya.
Lebih lanjut, Dongi menjelaskan, akibat maraknya pembangunan perumahan di wilayah yang dipimpinnya itu, terjadi pendangkalan kali akibat sedimen lumpur. Karenanya, wilayah Baito menjadi langgan banjir, meski hanya hujan sekejap.
Karena itu, Dongi berharap pemerintah bisa segera melakukan normalisasi kali. Dengan demikian, sedimen lumpur hasil penggusuran pihak developer bisa diangkat. (Z-2)
SEORANG pengemudi taksi online di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, tewas usai dibacok berkali-kali menggunakan parang oleh penumpangnya sendiri.
Dengan adanya pelatihan, warga binaan bisa memiliki keahlian yang bisa dikembangkan setelah menjalani masa kurungan.
BERBAGAI upaya dilakukan para stakeholders negeri ini untuk turut berkontribusi dalam memajukan bangsa. Salah satunya dilakukan Astra Grup melalui SATU Awards.
Polisi menangkap enam warga asing berkebangsaan Tiongkok di perairan Teluk Kupang, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (9/5).
KEMENTERIAN Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama Polda Sulawesi Tenggara membekuk dua mafia tanah yang merugikan negara senilai Rp1,3 miliar di Kota Kendari.
HABIB Idrus bin Salim Aljufri atau yang lebih dikenal sebagai Guru Tua kini resmi diakui sebagai WNI. Status WNI itu merupakan langkah menuju pengakuan sebagai Pahlawan Nasional semakin dekat.
Pemicu pembunuhan itu hanya gara-gara berselisih paham hingga terjadi keributan usai berdebat mengenai mana yang lebih dulu, telur atau ayam.
SEEKOR satwa endemik Sulawesi, anoa, tiba-tiba muncul di area tambang nikel PT SCM di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara mencatat sekitar 400 hektare lahan sawah milik warga di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, terendam banjir.
Tujuh desa dan kelurahan di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, terendam banjir akibat luapan enam sungai karena intensitas hujan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved