Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus gencar melakukan sosialisasi dan inovasi untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.
Berbagai pendekatan dilakukan BKKBN kepada masyarakat agar lebih memperhatikan risiko dan upaya pencegahan stunting.
Salah satu pendekatan tersebut dilakukan kepada kelompok muslimat di Kabupaten Banyumas melalui acara Haul Sayyidatina Fatimah Az-Zahra yang diselenggarakan oleh Majelis Dzikir Roudhatul Kaitsar di Pondok Biroyatul Huda, Batuanten Cilongok, Banyumas, Minggu (19/5).
Baca juga : Hari Populasi Dunia, Ini 6 Masalah Kependudukan di Indonesia
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo yang menjadi narasumber dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa menjelang Indonesia Emas, sumber daya manusia Indonesia harus berkualitas.
Oleh karena itu, pencegahan stunting menjadi sangat penting. Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia berkualitas sebagai salah satu pilar pencapaian visi Indonesia 2045.
Hal ini harus dijalankan melalui program kolaboratif dan tepat sasaran, seperti Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Baca juga : BKKBN Perkuat Kemitraan Program Bangga Kencana dan Stunting
"Bangga Kencana harus bisa membangun keluarga yang tenteram dan sejahtera. Itulah mengapa hari ini kita melakukan sosialisasi stunting menuju keluarga berkualitas," ujar Hasto.
Program Bangga Kencana, menurut Hasto, menjadi tugas BKKBN, salah satunya adalah pengentasan stunting nasional demi mewujudkan generasi emas Indonesia yang sehat, kuat, dan produktif.
"Menjelang Indonesia Emas, sumber daya manusia Indonesia harus berkualitas. Oleh karena itu, pencegahan stunting ini menjadi sangat penting," tambahnya.
Baca juga : Penurunan Stunting 2023 Hanya 0,1%, Intervensi Spesifik dan Sensitif perlu Dievaluasi
Hasto menilai, audiens yang terdiri dari para muslimat dalam kegiatan pengajian yang dihadiri ribuan orang ini merupakan tempat strategis untuk menyampaikan sosialisasi. Pengarusutamaan perempuan menjadi kunci sukses dalam pembangunan keluarga dan bangsa.
"Perempuan memiliki andil besar dalam pembangunan keluarga karena perempuan adalah penentu kebijakan dalam keluarga. Perempuan juga yang paling dekat dengan anak-anak, penentu sukses tidaknya regenerasi reproduksi dalam keluarga. Maka, sudah sepatutnya para perempuan mempunyai pengetahuan yang cukup, termasuk dalam pencegahan stunting," jelasnya.
Asroru Maula, salah satu pengasuh Pondok Biroyatul Huda, Batuanten Cilongok, Banyumas, sekaligus penyelenggara acara, mengatakan bahwa sebagai orang tua muslim, sudah ada tuntunan dari Surah An-Nisa untuk menyiapkan generasi yang kuat.
Baca juga : Bali Raih Prevalensi Stunting Terendah se-Indonesia
"Kita tidak bisa meninggalkan anak-anak dalam kondisi lemah, baik secara fisik maupun mental. Itu adalah kewajiban orang tua muslim. Salah satu rujukan adalah Sayyidatina Fatimah Az-Zahra yang selalu memberi contoh baik dalam merawat anak, menjaga kebersihan jiwa dan raga, serta menyiapkan makanan yang cukup dan sebagainya," ujarnya.
Menurut Asroru, sosialisasi ini harus menjadi bagian dari dakwah Islamiyah yang disampaikan langsung oleh kyai dan ustaz tentang pembangunan keluarga dan pencegahan stunting kepada jamaah, terutama ibu-ibu. Program ini, menurutnya, sangat bagus dan perlu dilanjutkan.
Dengan berbagai upaya sosialisasi dan inovasi yang dilakukan oleh BKKBN, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat menurun secara signifikan, sehingga tercipta generasi emas yang sehat dan berkualitas. (Z-6)
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Masalah kesehatan mental kini sudah mendunia. Diperkirakan satu dari tiga perempuan dan satu dari lima laki-laki akan mengalami depresi berat dalam hidupnya.
BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar konferensi pertamanya yang berfokus pada hilirisasi industri sebagai langkah menuju Indonesia Emas
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan Revitalisasi Kawasan Taman Balekambang, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (24/7).
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyebut pemerintah harus realistis dalam mencanangkan target Indonesia Maju 2045.
Perusahaan-perusahaa negara memiliki potensi luar biasa untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Program Toilet Bersih Tingkat Sekolah Dasar ini diselenggarakan sekaligus juga dalam rangka memperingari Hari Anak Nasional 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved