Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CIVITAS akademika Universitas Katolik (Unika) Santo Paulus Ruteng pada Dies Natalis ke-65 menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan. Salah satu dari sekian banyak kegiatan itu ialah pertunjukan atau pentas teater Randang Mosé di lapangan Misio, Unika Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu, 18 Mei 2024.
Teater Randang Mosé dimaknai sebagai selebrasi Hidup Bersama Ibu Bumi dan Bapa Langit, Saudara Sungai dan Saudari Pohon, Opa Rumah dan Oma Lingkungan Hidup. Pemerhati dan praktisi budaya Manggarai Unika Ruteng, Ino Sutam, menjelaskan bahwa dalam teater Randang Mosé ini memunculkan drama kehidupan.
Jadi hidup untuk mereka (pemeraga teatrikal) boleh dikatakan menjadi teodrama. Ini berarti sesuatu yang sakral dan profan bertemu yang dipentaskan dalam Randang Mosé.
Baca juga : Umat Katolik Harus Berani Laporkan Kasus Kekerasan Seksual Anak
Menurut Ino Sutam, dalam sejarah panjang lembaga pendidikan Katolik Unika Ruteng tidak terpisahkan dari budaya dan kebudayaan sebagai identitas kelokalan Manggarai.
Ia mengatakan sejak dari kursus kateketik hingga sekarang menjadi universitas, dalam rahim Unika selalu ada kebudayaan Manggarai, selalu ada kebudayaan lokal. "Di Unika yang namanya budaya daerah itu diajarkan dan itu menjadi praktik yang wajib," ungkap Ino Sutam, pastor Katolik yang sudah 23 tahun mengabdi di Unika Ruteng.
"Kita ada UKM budaya, bisa bahasa Manggarai, lalu sekarang ada lembaga pengembangan bahasa dan kebudayaan. Karena itulah maka kita coba rangkaikan itu tempo hari (Lomba Torok). Nah, hari ini kita ingin supaya itu dipentaskan."
Baca juga : Gagasan Pariwisata Holistik Manggarai, Jalan Rawat Budaya dan Religi
Menurutnya, teater Randang Mosé pada tahap ini lebih sebagai panggung ekspresi bagi para mahasiswa sebagai orang-orang muda pelanjut budaya Manggarai. "Kalau saya secara pribadi tidak terlalu mau ada penonton atau tidak ada penonton itu tidak jadi soal. Karena ini ajaran untuk generasi muda yang hadir dalam teater (Randang Mosé)."
Demikian Ino Sutam bahwa dirinya sudah mengajarkan para mahasiswa di Unika Ruteng tentang filosofi pohon, filosofi air, filosofi caci. "Dan, ternyata anak-anak ini yang selalu orang katakan orang muda ini tidak memperhatikan kebudayaan menurut saya itu salah. Saya katakan dalam pengalaman saya selama di Unika hampir 23 tahun itu salah sama sekali. Yang benar ialah mereka tidak dibimbing, mereka tidak diberi panggung."
Hanya, jelas Ino Sutam, untuk ritus-ritus memang susah (diperankan anak muda) karena ritus itu punya persyaratan-persyaratan khusus yang menyebabkan mereka tidak bisa menjadi pelaku utama. "Itu yang kita lihat sebenarnya. Setelah mereka diberi kesempatan untuk torok, mereka bisa torok lebih baik daripada yang lebih tua (tetua)."
Baca juga : Merayakan Kearifan Lokal lewat Festival Budaya Manggarai 2023
Soal pewarisan kebudayaan, sesungguhnya nenek moyang orang Manggarai sudah menyampaikan itu dalam pelisanan yang ada goét Manggarai. Pelisanan dalam goét-goét itu semua memiliki arti regenerasi.
Di antaranya seperti goét serong dise empo - mbate dise ame, pede dise ende letang dise ema, paka na'ay ngger wa paka bembang ngger peang. Lalu, wakak betong asa manga wake nipu tae, muntung gurung pu'u manga wungkut nipu curup, tepo betong senggok manga wolo nipu tombo, bete pering pengge manga laro nipu jaong, keti pering weri manga rede repeng nggejek.
Lebih dari itu, ia meyakini bahwa budaya manggarai menjadi jalan kearifan bagi kita (orang-orang Manggarai) lewat Unika menjadi mbaru ba rangkung, osang ba momang dan niang ba di'a. "Unika menjadi rumah kehidupan juga menjadi pohon kehidupan yang memberi naungan, memberi buah, daun, kayu juga menjadi air kehidupan bagi kita semua." (RO/Z-2)
Kemenparekraf melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menyelenggarakan Floratama Academy 5.0 tahun 2024 (FA), Senin (22/7).
Festival Budaya Manggarai 2023 diselenggarakan di Anjungan Nusa Tenggara Timur, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada Sabtu dan Minggu, 24-25 Juni.
Pekan lalu, Yayasan Ayo Indonesia (YAI) bersama pegiat sosial Robi Gamar melatih sejumlah penyandang disabilitas untuk membuat pakan babi fermentasi di Rumah Baca Aksara (RBA).
KASUS kekerasan seksual terhadap anak di wilayah Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meningkat dan menimbulkan keprihatinan.
Indonesia mendulang 28 medali, yakni 5 emas, 10 perak, dan 13 perunggu. Dari total medali yang diraih, Neta menyumbang dua medali perak dan satu medali perunggu.
ANGGOTA Kompi 4 Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Paskal Jani, menganiaya warga asal Terang Kecamatan Boleng.
Kontrak renovasi sekolah selama 210 hari mulai 14 Maret-6 Oktober 2022. Kemudian sampai Desember 2022, pekerjaan belum selesai 100%, namun tersangka ADSN dan AYP melakukan permohonan
RATUSAN calon siswa baru, Rabu (10/7/2024), mulai memadati sejumlah sekolah di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
KSOP Kelas II Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menerapkan sistem boarding kit untuk semua kapal wisata yang berlayar dari pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo.
KELANGKAAN bahan bakar minyak (BBM) terus terjadi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, sejak empat hari terakhir. Krisis BBM ini berdampak pada aktivitas pariwisata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved