Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kemenparekraf Bantah Bali Alami Overtourism

Basuki Eka Purnama
30/4/2024 05:15
Kemenparekraf Bantah Bali Alami Overtourism
Sejumlah wisatawan memadati obyek wisata di Bali.(MI/LILIK DARMAWAN)

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membantah terjadi overtourism atau kelebihan wisatawan di Bali dari sisi statistik dan menyatakan permasalahannya berada di distribusi wisatawan yang kurang merata.

"Rasanya, kalau dibilang overtourism, dari sisi statistiknya, nampaknya belum," ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU), Senin (29/4).

Nia memaparkan, pada 2019, dari 16,11 juta wisatawan mancanegara datang ke Indonesia, sebanyak 6,3 juta wisatawan mancanegara mengunjungi Bali.

Baca juga : Sandiaga Beberkan Tujuan Pungutan Rp150 Ribu untuk Turis Asing di Bali

"Bagaimana dengan 2023? Dari total 11,68 juta secara nasional, ke Bali-nya 5,2 juta. Persentasenya kelihatan. Belum kembali ke masa prapandemi," kata dia.

Lebih lanjut, ia juga memaparkan wisatawan nusantara ke Bali pada 2019 sebanyak 10,5 juta orang. Pada 2023, kata dia lagi, sebanyak 9,8 juta wisatawan.

"Jadi, kalau dari sisi statistik, nampaknya belum overtourism. Tetapi, mungkin ada faktor penyebaran yang konsentrasinya di selatan," ujar Nia.

Baca juga : Antisipasi Overtourism Dunia dengan Penguatan Sektor Pariwisata Nasional

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan pihaknya sedang mengupayakan pemerataan kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara, ke beberapa kawasan pariwisata.

"Kami, di Bali, sudah menyusun pola perjalanan, travel pattern, untuk bagaimana kami akan distribusikan wisatawan. Kami arahkan untuk ke Bali Utara, Bali Timur, maupun Bali Barat, sehingga kesan overtourism itu tidak ada," kata Tjok Bagus.

Adapun sejumlah upaya yang pemerintah lakukan adalah membenahi atraksi pariwisata di sisi lain Bali, seperti membenahi Pura Besakih yang berlokasi di Kabupaten Karangasem (Bali Timur), membangun menara Turyapada di Kabupaten Buleleng (Bali Utara), hingga pembangunan tol dari Bali Barat menuju Mengwi, Kabupaten Badung.

"Mudah-mudahan, dengan atraksi yang sudah kami buat dan ada beberapa atraksi yang pembenahan-pembenahan, termasuk aksesibilitas, overtourism ini bisa kita minimalisir," pungkas Tjok Bagus. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya