Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CUACA buruk melanda kawasan perairan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Selatan Kalimantan atau laut Jawa dalam beberapa hari terakhir. Tinggi gelombang di perairan Kotabaru, Kalsel dan selatan Kalimantan mencapai 2,5 meter hingga 4 meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, R Suria Fadliansyah, dalam laporannya Selasa (6/2), menyebut berdasarkan data BMKG tinggi gelombang di perairan Kotabaru dan selatan Kalimantan mencapai 2,5 meter hingga 4 meter. Kondisi ini berbahaya bagi pelayaran kapal-kapal nelayan, kapal ferry, tongkang, maupun kapal berukuran besar.
Di wilayah daratan cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang juga masih terus melanda sebagian wilayah Kalsel. Saat ini wilayah rawa Kalsel seperti di Paminggir, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Nagara di Hulu Sungai Selatan masih dalam.
Baca juga : BMKG : Waspadai Dampak tidak Langsung Siklon Molave
Bahkan di Kecamatan Kuripan dan Tabukan, Kabupaten Barito Kuala banjir yang terjadi sejak tiga pekan terakhir masih berlangsung. "Banjir masih melanda Kecamatan Kuripan dan Tabukan," tutur Plt Kepala BPBD Barito Kuala, Aris Saputera.
Informasi dihimpun Media, beberapa waktu lalu akibat cuaca buruk dan tingginya gelombang menyebabkan sebuah kapal SPOB Bagas Dinar Jaya O1 yang mengangkut minyak sawit karam di perairan Tabonio wilayah Kabupaten Tanah Laut. Sebanyak lima orang ABK kapal berhasil diselamatkan kapal nelayan setempat. (Z-3)
Baca juga : Hadapi La Nina, Pantau Terus Prediksi Cuaca di Aplikasi BMKG
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Puluhan titik panas atau Hotspot terpantau satelit di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/8). Itu diduga kuat merupakan pancaran dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Lahan di Dusun Jombor, Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terbakar pada Rabu (31/7) malam. Petugas gabungan sudah berhasil mengendalikan api pada Kamis dini hari
kebakaran lahan itu mulai masif terjadi dan dirasakan dalam dua pekan ini. Dimana memang terlihat ada peningkatan intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved