Baznas Bengkulu Salurkan Infak Kemanusiaan Palestina Tahap Dua

BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menerima penyaluran infak kemanusiaan Palestina tahap dua dari Baznas Provinsi Bengkulu sebesar Rp225.756.000.

Penyerahan bantuan itu diselenggarakan di Gedung Baznas RI, Jakarta, Rabu (13/12). Turut hadir Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan, serta Ketua Baznas Provinsi Bengkulu Fazrul Hamidy.

Dalam sambutannya, Rizaludin mengucapkan terima kasih atas kepedulian masyarakat Bengkulu yang telah menyerahkan bantuan untuk masyarakat Palestina tahap dua melalui Baznas Provinsi Bengkulu.

"Alhamdulillah Baznas terus diberi kesempatan, mendapatkan amanah dari masyarakat Indonesia di seluruh Indonesia untuk menitipkan dana kita bagi masyarakat Gaza, Palestina," ujarnya.

Dalam keterangan yang diterima Jumat (15/12), Rizaludin mengatakan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga besar di Mesir untuk memudahkan penyaluran bantuan, seperti dengan Mishr Al Kheir, Bayt Zakat Wa As-Shadaqat, dan Egyptian Red Crescent Society.

Dia mengatakan, pada Selasa (12/12) Baznas RI juga telah bekerja sama dengan Mishr Al-Kheir kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina sebanyak 6 truk kontainer melalui pintu perbatasan Rafah, Mesir.

"Dalam mengirimkan bantuan ini, Baznas akan menyalurkan dalam tiga tahap, yakni tahap darurat, tahap pemulihan, dan tahap pembangunan kembali. Insya Allah Baznas memastikan bahwa semua dana bantuan akan sampai kepada masyarakat Gaza, Palestina" ucapnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Bengkulu Fazrul mengatakan, masyarakat Provinsi Bengkulu sangat antusias untuk membantu masyarakat Palestina. Ini merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi bagi masyarakat di Palestina.

"Tahap pertama sudah kita serahkan, dan ini tahap ke dua terkumpul Rp282.195.000, insya Allah Baznas Provinsi Bengkulu masih melakukan pengumpulan dana bagi masyarakat Palestina," ujarnya. (RO/I-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Anton Kustedja Abdullah