Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKITAR 1.000 umat muslim dari berbagai elemen kemasyarakatan dan mahasiswa menggelar salat istisqa atau minta hujan di lapangan RM Said, Karanganyar Kota belakang, Selasa (10/10).
Upaya dan doa minta hujan ini menyusul kemarau panjang akibat fenomena El Nino. Di mana kondisi ini menimbulkan kekeringan, krisis air bersih, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Lawu dan wilayah lainnya.
Kegiatan itu dipimpin imam dan khatib dari Ponpes Isy Karima, Ustadz Shihabuddin Alhafidz. Mereka memanjatkan munajat doa dengan menengadahkan tangan tinggi tinggi, agar Allah agar segera menurunkan hujan di Bumi Intan Pari, yang menjadi sebutan khas wilayah lereng dan kaki Gunung Lawu itu.
Baca juga: Pemkot dan Kemenag Pangkalpinang akan Laksanakan Salat Istisqa
"Ya sekarang ini kondisi alam memang kering kerontang, banyak daerah sudah mulai kekurangan air, dan bahkan bencana kebakaran karena dampak panas El Nino," kata Shihabuddin.
Satu-satunya harapan adalah pertolongan Allah agar dijatuhkan hujan yang barokah. Diharapkan hujan membuat berkah bagi kehidupan, serta nyaman dan menghidupi seluruh umat.
Baca juga: Lima Kecamatan di Depok Krisis Air Bersih PDAM Tirta Asasta Gelar Salat Minta Hujan
Doa, kata pimpinan Ponpes Isy Karima, memohonkan agar manusia juga bisa mencegah perbuatan Munkar dan maksiat, serta memperbanyak amal Sholeh, sebagai imbangan agar Allah menurunkan hujan."Hal itu menjadi sebuah keniscayaan. Satu berharap hanya pada allah, karena yang memiliki hujan dan menggerakkan untuk kehidupan manusia hanya allah. Dan allah suka jika manusia meminta dengan imbangan perilaku yang makin baik," pungkas Ustadz Shihabuddin.
Sehari sebelumnya Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Jawa Timur mengatakan, karhutla Gunung Lawu, di Jatim dan Jateng belum teratasi sepenuhnya. Sebaliknya kebakaran kian terus meluas.
Baca juga:
"Sisi Ngawi sudah relatif teratasi. Sehingga nanti untuk Karanganyar dan Magetan (dapat difokuskan). Kami akan meninjau ke sana. Kita yakin bisa diatasi. Gunung Arjuno dan Bromo juga kebakaran, kita bisa atasi," ujar Suharyanto.
Kawasan hutan dan lahan Gunung Lawu yang terbakar berada di tiga sisi. Dua sisi di kabupaten Ngawi dan Magetan Jawa Timur. Sedangkan sisi lainnya di kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah.
BNPB tidak bisa memadamkan api secara bersamaan di tiga titik, mengingat armada helikopter yang digunakan untuk water bombing hanya satu unit saja. Kondisi ini akibat banyaknya karhutla di kawasan luar Jawa yang menggunakan cara pemadaman yang sama. (Z-3)
Musim kemarau yang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perangkat elektronik, terutama ponsel.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved