Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

5.508 Hektare Lahan Pertanian di Bandung Barat Terancam Kekeringan

Depi Gunawan
30/7/2024 17:21
5.508 Hektare Lahan Pertanian di Bandung Barat Terancam Kekeringan
Petani di Lembang, Kabupaten Bandung Barat mencabut tanaman sawi putih lantaran gagal panen akibat kurang pasokan air(MI/Idep)

RIBUAN hektare sawah tadah hujan di enam kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat terancam mengalami kekeringan saat musim kemarau.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bandung Barat, Lukmanul Hakim menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, total sawah tadah hujan di Bandung Barat mencapai 9.781 hektar.

"Tapi berdasarkan hasil verifikasi lapangan, angkanya hanya 5.508 hektar. Jadi angka ini yang paling berpotensi kekeringan sehingga para petani tak bisa bercocok tanam," kata Lukmanul saat dihubungi, Selasa (30/7).

Baca juga : Sawah Mengering, Warga Gununghalu Bandung Barat Gelar Salat Minta Hujan

Ia mengatakan, ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat, Cihampelas, dan Batujajar.

"Jadi sebenarnya hampir di seluruh kecamatan terdapat ancaman kekeringan, tapi yang paling besar ada di 6 kecamatan itu," ungkapnya.

Untuk mencegah kerugian besar dampak kekeringan, Lukmanul mengaku, pihaknya menginstruksikan para penyuluh lapangan agar mendorong petani padi mempercepat waktu tanam dan memaksimalkan capaian target luas tanam dari bulan April - September 2024.

Baca juga : Jelang Musim Kemarau, 5 Desa di Cianjur Rawan Krisis Air Bersih

Jika petani tidak bisa mempercepat waktu tanam, mereka diimbau membudidayakan varietas benih tanaman tahan kekeringan dan hemat air seperti palawija.

Selain itu, lanjut dia, upaya mitigasi akan dipersiapkan dengan cara mengoptimalkan pompanisasi dan pemanfaatan jaringan irigasi air tanah yang aat ini sudah terpasang sebanyak 64 unit pompa.

"Kita sudah siapkan antisipasi pompanisasi dan jaringan irigasi air tanah sebanyak 24 unit. Selain itu kita juga sedang ada pengajuan 24 unit mesin pompa baru," jelasnya. (DG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya