Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ganjar Lepas Mahasiswa Magang Perusahaan ke Republik Ceko

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
31/8/2023 20:52
Ganjar Lepas Mahasiswa Magang Perusahaan ke Republik Ceko
Mahasiswa magang yang akan bertolak ke republik Ceko(Dok. Pribadi)

GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Indonesia melepas 34 mahasiswa ke Republik Ceko untuk magang perusahaan.

Fasilitasi magang perusahaan ke luar negeri itu guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan.

Adapun mahasiswa yang dilepas ke Ceko berasal dari Politeknik ATMI Surakarta dan Politeknik Negeri Semarang (POLINES). Mareka akan on the job training (OJT) dan mendapatkan penghasilan bulanan.

Baca juga : Teratas di Survei, Erick Cocok Dampingi Ganjar di Pilpres 2024 

“Anak-anak ini dari Politeknik kemudian dia akan magang di Ceko. Magangnya bukan melihat, tapi bekerja beneran dan ada kontrak kerjanya,” kata Ganjar di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Kamis (31/8).

Ganjar mengatakan, para mahasiswa akan magang kerja di Skoda Mobil, sebuah perusahaan otomotif besar yang cukup legendaris di Republik Ceko.

Baca juga : Presiden Jokowi Cek Sarana dan Prasarana SMKN Jateng Semarang

Ganjar berharap, mereka bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya di perusahaan terkemuka tersebut. Sebab menurutnya, magang luar negeri ini mungkin menjadi pengalaman tak terlupakan bagi mereka.

“Intinya link-age antara perguruan tinggi, vokasi, politeknik difasilitasi Kadin kemudian dari Ceko diarahkan dan kerja sama, kerja samanya jadi sangat menguntungkan buat kita,” katanya.

Lebih lanjut, Ganjar menyebut program magang luar negeri juga merupakan upaya memanfaatkan bonus demografi Indonesia. Sebagaimana diketahui, pada 2045 sebanyak 70 persen penduduk Indonesia merupakan kelompok usia produktif.

Dalam konteks bonus demografi, Ganjar menyebut pilihan mengirimkan tenaga kerja terampil menjadi tepat. Sebab Indonesia tinggal menyiapkan SDM dengan baik untuk kemudian dikirimkan bekerja di luar negeri.

“Nah program-program ini sebenarnya perlu kita perbanyak. Penting untuk direplikasi,” kata Ganjar.

Ganjar juga menginisiasi sekolah gratis SMKN Jateng untuk membekali siswa dari keluarga tidak mampu dengan pengetahuan yang baik serta keterampilan tambahan lainnya untuk kemudian dikirim ke negara besar seperti Jepang, Jerman hingga Taiwan.

“Sehingga kalau kita mau memanfaatkan bonus demografi ini betul-betul menjadi dividen keuntungan kita,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kelompok Kerja Vokasi KADIN Indonesia Heru Dewanto menuturkan, 34 mahasiswa Jateng ini bagian dari total 300-an yang sudah terseleksi. Mereka akan bergabung dengan 741 mahasiswa yang sudah ada di sana.

“Ini kesempatan luarbiasa, gajinya juga besar Rp 20juta -26 juta nett. Jadi saya bilang ini program tidak sekadar magang tapi mengubah nasib, mereka magang 2 tahun,” tandasnya. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya