Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARA petani lokasi SIMURP pada 24 kabupaten di 10 provinsi kian 'melek CSA' alias faham pada teknologi pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) tak terkecuali petani di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sejumlah petani dari kelompok tani (Poktan) Bontobiraeng di Kelurahan Pattene, Kecamatan Polongbangkeng Selatan (Polsel) gotong-royong melaksanakan panen kekinian dengan mesin panen modern (combine harvester) pada awal Agustus.
Mereka merupakan penerima Program CSA dari Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Strategic Modernization and Urgent Rehabilization Project (SIMURP) membuktikan peningkatan produktivitas pada Demonstration Plot (Demplot) CSA masing-masing.
Baca juga: Kementan: Produktivitas CSA Jabar Naik 1 Ton Per Hektare Gabah Kering Panen
Kegiatan petani Poktan Bontobiraeng diawali mengukur emisi gas tumah kaca (GRK) di lokasi scalling up pada lokasi Laboratorium Lapangan (LL) awal Agustus lalu.
Dilanjutkan Temu Lapang Petani atau Farm Field Day (FFD) sekaligus panen bersama. Dari hasil ubinan, hasilnya 5,2 kg dengan produktivitas 83,2 kwintal/ha atau total produksi 8,32 ton/ha.
Langkah petani CSA Takalar sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa menjaga lingkungan juga sangat penting dilakukan dalam aktivitas pertanian.
Baca juga: Produktivitas Naik, Petani Karawang Apresiasi Dukungan CSA Kementan
"Di balik produktivitas yang kita genjot, lingkungan harus diperhatikan, yang bisa kita lakukan adalah menurunkan emisi gas rumah kaca atau GRK," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK sebesar 29% dengan upaya sendiri di bawah business as usual [BAU] pada 2030, sementara dengan dukungan internasional hingga 41%.
Antisipasi Perubahan Iklim
"Kita butuh aksi adaptasi. Setiap aksi yang dilakukan, untuk mengantisipasi dampak buruk perubahan iklim serta menjaga kedaulatan pangan. Hal ini menjadi prioritas utama pembangunan pertanian," katanya.
Baca juga: Kementan Minta Pemda Aktif Percepat Realisasi Teknologi CSA
Dedi Nursyamsi mengatakan, dibutuhkan juga aksi mitigasi, dimana setiap aksi harus bertujuan pada penurunan emisi GRK, tetapi harus mendukung upaya peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.
Kegiatan petani CSA dari Poktan Bontobiraeng di Kelurahan Pattene dihadiri para petani sekecamatan Polsel didampingi penyuluh setempat. Hadir Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan [TPHPKP] H Abdul Haris diwakili Sekretaris DTPHPKP, Kabid Penyuluhan DTPHPKP Takalar, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Polsel dan BPP Polongbangkeng Utara, Lurah Pattene, alumni Training of Master [TOM] dan Koordinator POPT.
Output dari scalling up, para petani memahami metode CSA menggunakan varietas tahan kondisi iklim seperti El Nino saat ini, seleksi benih, sistem jajar legowo, manfaat penggunaan Alternatif Wetting and Drying [AWD] atau sistem pergiliran basah dan kering pengairan yang hemat air.
Dapat diterapkan oleh petani untuk mengurangi pemakaian air irigasi di lahan sawah tanpa mengurangi hasil panen, dengan pemberian air secara terputus-putus. (RO/S-4)
Berkat sumbangannya pada Pembangunan Nasional tersebut, Presiden Jokowi dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia. Presiden mengatakan sejak awal kepemimpinannya
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Pada Juli 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mencapai 2,99% terhadap IHPB Juli 2023.
RMA Indonesia merupakan satu-satunya distributor resmi Mahindra Tractor di Tanah Air. Sementara, Mahindra FES adalah produsen traktor terbesar di dunia berdasarkan volume.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning, berkomitmen untuk terus memajukan masyarakat terutama perempuan setempat.
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
INDUSTRI menjadi salah satu sektor yang berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon di Indonesia. Berdasarkan data di Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2024,
UI NZI akan menjadi pusat dari dua kluster riset UI, yakni Center for Excellence in Energy Transition dan Center for Excellence in Conservation and Green Economy.
Indonesia dan Norwegia memperkuat kerja sama dalam upaya konservasi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Lewat Program Iklim (ProKlim), Pama memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi yang berbasis pada pelestarian lingkungan hidup.
Otomasi, sebagai inti dari teknologi operasional industri, dapat mengoptimalkan proses produksi dan menjadi kunci keberhasilan transformasi digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved