Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan. Penetapan status tersebut utamanya didasari kondisi cuaca yang diprediksi memasuki kemarau.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kuswanawijaya, menuturkan dasar hukum penetapan status siaga darurat kekeringan yakni SK Bupati Cianjur Nomor 360/Kep.154/BPBD/2023 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan. Status tersebut diberlakukan sejak 1 Mei sampai 30 September 2023.
"Penetapannya mengacu prakiraan cuaca dari BMKG karena diprediksi sampai September akan berlangsung kemarau sebagai dampak fenomena El Nino," kata Asep, Rabu (26/7).
Baca juga : Tujuh Desa Terdampak Kekeringan di Klaten terus Digelontor Bantuan Air Bersih
Asep menuturkan dengan penetapan status tersebut maka semua wilayah di Kabupaten Cianjur diwaspadai rawan berpotensi kekeringan. Namun hasil pemetaan atau mitigasi, daerah yang jadi langganan terjadi kekeringan mayoritas berada di wilayah selatan.
"Kekeringan di Cianjur itu meliputi kekurangan air bersih dan lahan pertanian. Seperti di beberapa wilayah di selatan, daerahnya kan dataran rendah, kemudian tak ada saluran irigasi. Jadi, di wilayah selatan itu kebanyakan lahan sawah tadah hujan," ucapnya.
Baca juga : BMKG : Kekeringan Ekstrem Mulai Terjadi di Sejumlah Wilayah Jatim
Asep menuturkan hingga saat ini belum memiliki data riil luasan lahan pertanian yang terdampak kemarau. Ia mengaku terus berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan setempat.
"Selain di selatan, wilayah lain yang rawan berpotensi kekeringan berada di utara serta timur. Mudah-mudahan sih dampak kemarau tahun ini tidak berlangsung secara ekstrem. Sebab, kadang kala masih terjadi hujan," ungkap Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) ini.
Kondisi di lapangan terus dipantau BPBD melalui para relawan tangguh bencana (Retana). Mereka tersebar di setiap desa dengan masing-masing wilayah terdapat lima orang personel.
"Setiap kondisi di lapangan selalu dilaporkan. Sehingga kami siap siaga seandainya curah hujan tinggi atau terjadi dampak kemarau," pungkasnya. (Z-4)
Musim kemarau yang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perangkat elektronik, terutama ponsel.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved