Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEJUMLAH petani Demak memberi testimoni tentang penerapan teknologi Pertanian Cerdas Iklim (Climate Smart Agriculture-CSA) dengan Scalling Up pada lokasi sampel penyuluhan berupa Demonstration Plot (Demplot) dari CSA meningkatkan produksi dan menekan hama penyakit pada lahan di Desa Poncoharjo, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Testimoni tersebut dikemukakan perwakilan petani demonstrator dari Poktan Sumber Makmur, Rahmadi dari perwakilan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan Koordinator Penyuluh Pendamping BPP Bonang, Muhammad Hanif pada Farmer Field Day (FFD) yang dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, yang diwakili oleh Kabid Sarana Prasarana dan Penyuluhan, Sri Sulistyowati.
Testimoni tentang CSA mengemuka pada FFD Scalling Up penerapan teknologi CSA dari kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) oleh Kementerian Pertanian (Kementan) yang dilangsungkan oleh BPP Bonang di bawah koordinasi Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak, medio Juni lalu.
Baca juga: Ibu Muda, Alumni SMK Keperawatan, Sukses Budi Daya Burung Puyuh
Langkah SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa menjaga lingkungan juga sangat penting dilakukan dalam aktivitas pertanian.
"Kegiatan CSA sangat penting untuk mendukung pertanian berkelanjutan agar produktivitas padi semakin meningkat, petani sejahtera dan tidak merusak lingkungan," kata Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa CSA merupakan suatu pendekatan yang mengubah dan reorientasi sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan.
Baca juga: Melangkah Maju, Polbangtan Bogor Luncurkan Inkubator Bisnis Pertanian
"Keduanya mendukung pertanian berkelanjutan yang dapat memastikan ketahanan pangan dalam kondisi perubahan iklim," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan adapun tujuan CSA yakni peningkatan intensitas pertanaman, penguatan adaptasi, mitigasi dan menghilangkan emisi gas rumah kaca.
"Juga teknologi hemat air seperti pemberian air secara terputus-putus, penggunaan pupuk organik serta pestisida nabati juga merupakan tujuan CSA," katanya.
Antisipasi Perubahan Iklim dengan CSA
Pernyataan senada dikemukakan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) BPPSDMP Kementan Bustanul Arifin Caya menegaskan komitmen pemerintah pada upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA.
"Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas, indeks pertanaman (IP) dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca disingkat GRK," katanya.
Kegiatan Farmer Field Day
Koordinator Penyuluh Pendamping BPP Bonang, Muhammad Hanif mengatakan Scaling Up berarti pula sebagai penerapan teknologi di lapangan secara langsung berupa Demplot yang biasanya memiliki lahan uji coba seluas 1 hektare.
"Namun di Desa Poncoharjo, Demplot yang diterapkan tak biasa yakni seluas 50 hektar. Tujuan Demplot untuk meningkatkan produktivitas padi lewat perlakuan khusus sebelumnya," katanya.
Baca juga: Kementan Tingkatkan Kapasitas Petani Milenial di Tanah Bumbu, Kalsel
Kabid Sarana Prasarana dan Penyuluhan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Sri Sulistyowati mengatakan bahwa Poncoharjo adalah Desa paling luas di antara Desa lain. Harapannya, Program Scalling Up ini diterapkan pada kelompok tani lainnya.
"Mohon kelompok tani yang mengikuti program tersebut diprioritaskan," katanya.
Menurut Sri Sulistyowati, pihaknya tengah menyiapkan beberapa Alsintan untuk mendukung kegiatan para petani setempat.
Perwakilan P3A Rahmadi mengatakan dalam pengelolaan sebenarnya butuh air, namun telah bekerja sama dengan pengelola P3A. "Sistem pengairan aman. Kendalanya dari infrastruktur pengelolaan air.”
Muhammad Hanif, Koordinator Penyuluh Pendamping menjelaskan bahwa Scaling Up memang melibatkan Poktan Sumber Makmur karena berdekatan serta memiliki satu aliran air juga tergabung dalam P3A.
Baca juga: Kementan Bersama IFAD dan Bappenas Tinjau Pemberdayaan Petani Milenial di Jawa Timur
"Dulu kelompok tani kurang menerapkan teknologi CSA dalam pengendalian hama terpadu. Dengan karakter petani dan dinamika lapangan, Alhamdulillah, kini terbuka lebar mengenai teknologi," katanya.
Kendala selanjutnya di lapangan, diakui Hanif, petani kurang menerapkan pupuk organik, sehingga penerapan teknologi CSA-nya dengan pupuk organik dan pemupukan berimbang.
“Terkendala jarak tanam antara yang biasa dilakukan petani dengan alat penabur benih. Ketika kolaborasi kita bisa setting, sehingga jarak tanam bisa berkurang. Kalau tidak dibantu combine harvester, tenaga kerja buat panen terkendala karena butuh banyak orang,” katanya. (RO/S-4)
Berkat sumbangannya pada Pembangunan Nasional tersebut, Presiden Jokowi dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia. Presiden mengatakan sejak awal kepemimpinannya
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Pada Juli 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mencapai 2,99% terhadap IHPB Juli 2023.
RMA Indonesia merupakan satu-satunya distributor resmi Mahindra Tractor di Tanah Air. Sementara, Mahindra FES adalah produsen traktor terbesar di dunia berdasarkan volume.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning, berkomitmen untuk terus memajukan masyarakat terutama perempuan setempat.
Tahap pertama pekerjaan yang menelan biaya sekitar Rp3,3 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) itu akan diawali dengan pembangunan utama pengarah arus di hulu.
Periode kemarau yang telah terjadi di beberapa daerah bisa memengaruhi ketersediaan pangan yang ada.
Presiden Joko Widodo memaparkan telah membangun 42 bendungan dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi di pembukaan World Water Forum di Bali.
Pelatihan dibuka oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UPLAND Project, Risda Sinaga.
Kementerian Pertanian kembali bagikan pompa irigasi untuk sawah tadah hujan atau lahan kering di Jawa Timur. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah.
Gerakan penanaman melalui pompanisasi dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, mewakili Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, bersama Kelompok Tani Alam Sejahtera
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved