Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UNTUK merayakan Hari Kebangkitan Nasional (Hatkitnas), Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bekerja sama dengan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) menyelenggarakan event 'Festival Kebangsaan' pada 21 Mei 2023 di kampus UNS Solo.
Ada tiga kegiatan utama dalam event ini. Pertama, Dialog Kebangsaan dengan tema 'Musik Dalam Gerakan Kebangsaan'. Dialog ini akan menghadirkan narasumber Sujiwo Tejo (seniman dan budayawan), Alffi Rev (musisi), Raissa (penyanyi), Once Mekel (penyanyi), Prof Jamal Wiwoho (Rektor UNS). Dialog Kebangsaan ini dilaksanakan di Auditorium kampus UNS pada pukul 10.00 WIB dan dipandu oleh Dr. Al Zastrouw (budayawan, akademisi dan Kepala Makara Art Center UI).
Kedua, Pop Art Market Actifity. Yaitu suatu kegiatan expo dan ekspresi kreatifitas karya mahasiswa serta civitas akademika di bidang seni budaya yang terkait dengan upaya membangkitkan semangat kebangsaan. Beberapa karya yang akan dipamerkan antara lain produk UKM, foto kegiatan dan sejenisnya. Kegiatan ini dilaksanakan di area sekitar Rektorat kampus UNS mulai pukul 09.00 WIB sampai 19.00 WIB.
Ketiga, Konser Kebangsaan 'Musik Menjangkau Jiwa'. Yaitu pentas musik yang diselingi orasi kebangsaan. Para artis yang akan tampil dalam konser ini adalah Alffy Rev, grup musik Ki Ageng Ganjur, Dwiki Dharmawan, Gilang Ramadhan, Raissa Anggiani, Once Mekel dan Band, dan Dewa Budjana. Para Artis dan Musisi membawakan lagu dan komposisi musik yang bernuansa kebangsaan. Di sela-sela lagu akan diisi orasi kebangsaan oleh Dr. Al Zastrouw.
Kegiatan Konser Kebangsaan akan dilaksanakan di Lapangan Rektorat kampus UNS pada jam 19.00 WIB sampai sekitar 22.00 WIB.
Menurut Rektor UNS yang juga sebagai Dewan Pembina Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTNI), Prof. Jamal Wiwoho, event Ini merupakan salah satu upaya
menunaikan tugas kesejarahan kampus. Menurut Prof. Jamal, sejarah gerakan kebangsaan Indonesia dimotori oleh kalangan intelektual yang berbasis di kampus. Meski dimotori oleh kalangan kampus, namun kesuksesan gerakan kebangsaan ini tidak lepas dari peran besar para musisi yang menciptakan lagu yang menggelorakan semangat kebangsaan. Beberapa musisi tersebut di antaranya C. Simanjuntak, Amir Pasaribu, L. Manik, Binsar Sitompul, Alfred Simanjuntak, Nortier Simanungkalit, Kusbini, R.AJ. Sudjasmin, Ismail Marzuki, Haji Muthohar, J.A. Dungga dan lain-lain.
Selain itu ada WR Supratman yang menciptakan lagu 'Indonesia Raya'
yang akhirnya menjadi lagu kebangsaan Indonesia. “Panggilan sejarah inilah yang melandasi mengapa UNS menggandeng PAPPRI dalam menyelenggarakan event Festival Kebangsaan ini. Ada akar historis yang menjadi landasan penyelenggaraan kali ini," kata Prof. Jamal.
Pernyataan Prof. Jamal ini sejalan dengan pemikiran yang ada di PAPPRI. Menurut Dwiki Dharmawan, Sekjen PAPPRI, event Festival Kebangsaan ini merupakan upaya
membangkitkan semangat Nasionalisme anak muda, terutama Generasi Z, yang saat ini mengalami tekanan arus liberalisme dan fundamentalisme sebagai dampak dari globalisasi.
“Untuk menjawab tantangan Nasionalisme di kalangan Generasi Z, Perguruan Tinggi dan para pelaku musik, sebagai dua entitas yang secara historis memiliki peran strategis dalam gerakan kebangsaan, perlu melakukan kolaborasi dan sinergi," jelas Dwiki.
Hal senada juga disampaikan oleh Once Mekel, salah seorang pengurus DPP PAPPRI bidang Program. Menurut Once, perlu ada jembatan dialog antara kaum muda terutama Generasi Z dengan generasi senior. Menurut Once ada kesenjangan imaginasi akan Nasionalisme antara Gnerasi Z dengan generasi yang lebih senior akibat perbedaan pengalaman hidup.
"Musik dapat menjadi jembatan dialog lintas generasi yang efektif dan inspiratif karena musik terkait dengan persoalan rasa dan hati. Itulah sebabnya kami mengambil tema 'Musik Menjangkau Jiwa'," kata Once. “Melalui Musik kami ingin menjangkau jiwa anak bangsa lintas generasi. Untuk itu, event ini menampilkan pengisi acara dari generasi muda dengan generasi senior agar terbangun dialog antara keduanya," tambah Once lebih lanjut.
Selain itu Once juga menjelaskan, untuk dapat menjalankan peran kesejarahan secara maksimal, diperlukan adanya peningkatan kualitas SDM para pelaku musik. Untuk itu, PAPPRI bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kemenkeu dan Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, akan memberikan beasiswa dan dana riset bagi para pelaku musik di Tanah Air.
Selain dihadiri civitas kademika UNS, masyarakat dan para seniman/budayawan, event Festival Kebangsaan ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat negara. Di antaranya Wakil Ketua BPK
RI, Dr. Agus Joko Pramono, Dirjen Dikti Kemendikbudristek, Prof. Nizam dan lain-lain. Dan penyelengaraannya didukung oleh Forum Akhlak Indonesia (FAI) dan gerakan kebangsaan 'Akar Indonesia', yang turut mendorong pada kesadaran akan rasa bangga pada Tanah Air Indonesia. (RO/S-1)
Konser ini ingin memperkenalkan seorang Chrisye dalam mencari dan membangun karier, kehidupan, cinta, dan perjalanan kerjanya di atas panggung, melalui sentuhan musik dan narasi.
Take It Slow ini menceritakan tentang perasaan seseorang yang membayangkan rasanya berkendara di malam hari dengan pasangannya sambil mendengarkan lagu slow bersama.
Gentle Agreement menceritakan tentang hasrat membara antara dua insan yang menyatu dan melebur tanpa perlu adanya sebuah status atau ikatan pasti.
Dalam Nduwur Gunung, keduanya berhasil menangkap esensi rasa sepi dan dingin yang sering dirasakan seseorang ketika berada di puncak gunung.
Single Punokawan, Don't You Worry, mengusung tema positif, dan mengingatkan pendengar untuk tidak khawatir dan tetap optimis menghadapi segala rintangan hidup.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Kirab Merah Putih menjadi ikon dari Festival Merah Putih (FMP) yang digelar setiap tahun di Kota Bogor, jawa Barat, sejak 2015 silam.
Ada yang baru pada Festival Merah Putih (FMP), gelaran akbar yang rutin digelar setiao tahun di Kota Bogor, Jawa Barat, dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Dunia streetwear dan budaya urban kembali menjadi sorotan di Indonesia dengan hadirnya DRP Jakarta
Bertempat di Ubud, Bali, Festival Intur 2024 mengusung tema Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama.
Festival F8 Makassar 2024 kembali digelar untuk keenam kalinya dengan tema 'The Unity', melanjutkan tema tahun lalu 'The Next Gen Treasure'.
Festival Internasional Eight Festival & Forum (F8) di Makassar dibuka dengan pertunjukan Tari Harmoni Nusantara pada Rabu malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved